TELIKSANDI
NEWS TICKER

Luncutkan Rudal dan Jet Tempur, Militer Rusia Unjuk Kekuatan Nuklir Perang Besar

Kamis, 5 September 2019 | 4:59 pm
Reporter:
Posted by: admin
Dibaca: 1071
Salah satu kapal perang Rusia saat menembakkan misil di Laut Okhotsk. Foto/RIA Novosti/Ildus Gilyazutdinov
 
 
RUSIA, TELIKSANDI.ID – Sejumlah kapal perang dan jet tempur melakukan simulasi pertempuran laut skala besar di Laut Okhotsk. Adegan-adegan spektakuler terlihat ketika kapal-kapal perang tersebut menembakkan serentan rudal.
Latihan simulasi pertempuran dipimpin kapal perusak “Varyag” dari Armada Pasifik Rusia. Kapal-kapal dari armada tersebut telah meninggalkan pangkalannya minggu ini untuk mengasah keterampilan tempur di laut lepas. Ketika latihan dimulai, mereka menjadi sasaran kawanan kapal-kapal kecil bersenjata rudal yang mensimulasikan serangan misil musuh.
Kapal perang “Varyag” dan pengawalnya membunyikan alarm, menyiapkan pertahanan udara mereka untuk mengusir serangan-serangan tersebut.
 
BACA JUGA: 
Rekaman yang dirilis oleh Angkatan Laut Rusia, Selasa (3/9/2019), menunjukkan salah satu kapal perang menembakkan rudal jarak menengah dan panjang untuk mencegat proyektil “musuh” yang mendekat.
Kamera yang dipasang di dekat teluk rudal menangkap momen ketika kapal mengerahkan suar untuk menghindari hantaman “musuh”.
Mengutip Russia Today, latihan simulasi tidak hanya di laut tetapi juga di udara. Di tengah latihan yang sedang berlangsung, sepasang jet tempur MiG-31 dari ketinggian berebut untuk menembak jatuh roket anti-kapal “Malakhit” dengan menggunakan rudal udara-ke-udara (air-to-air).
Latihan militer Moskow ini diduga sebagai respons terhadap uji coba rudal jelajah Amerika Serikat (AS) minggu lalu.
Bulan lalu, AS secara resmi menarik diri dari Perjanjian Angkatan Nuklir Jangka Menengah (INF) setelah perang kata-kata selama sebulan antara Moskow dan Washington.
Perjanjian itu ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Soviet saat itu Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan untuk mencegah perang nuklir di Eropa.
Di bawah perjanjian itu, kedua belah pihak menghancurkan seluruh kelas rudal jarak menengah dan pendek dalam rentang empat tahun.
Para pengamat internasional khawatir perlombaan senjata baru terjadi setelah Perjanjian INF 1987 mati. (Red)
 
 
Sumber: sindonews

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID