BALI, GILIMANUK | Teliksandi.id – Disetiap akan memasuki bulan Agustus yang mana situasi dan kondisi pantai Selat Bali sering terjadi secara tiba-tiba gelombang besar yang disertai dengan angin kencang, hal tersebut membuat jalur pelayaran dan sejumlah kegiatan nelayan tradisional serta para driver sampan khusus angkutan wisata baik lokal maupun manca negara yang hendak tour mangrove maupun sembahyangan ke beberapa Pura yang ada di pulan manjangan sering mengalami sejumlah kendala.
Teluk Gilimanuk sebagai salah satu yang di jadikan Destinasi Wisata sehingga, banyak masyarakat Jembrana dan luar Jembrana bahkan dari luar Bali yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Pada saat tatanan kehidupan baru di pasca Pandemi di berlakukan, para pemedek berniat melakukan sembahyangan ke pura yang ada di Pulau manjangan Ds.Teluk Terima Kec. Gerokgak Kab. Buleleng dengan menaiki 2 unit perahu melalui Teluk Gilimanuk. Selasa (28/07/2020) sekitar pukul 18.00 Wita.
Dari informasi yang di dapat melalui Telfon Seluler milik salah satu pemedek asal Tegalcangkring Kec. Mendoyo An. Pak Ketut (Pemedek) menyampaikan, bahwa pada pukul sekira 19.30 wita, Perahu dengan nama lambung (Badras) dengan sopir inisial A alamat Lingk. Arum Timur Kel. Gilimanuk, dihantam gelombang dan selanjutnya menghatam karang diperairan Pulau menjangan namun semua pemedek yang berjumlah 18 orang selamat dan sopir sampan inisial A dikabarkan meninggal Dunia ditempat, sedangkan sampan dengan nama lambung (T Kalong) dengan sopir inisial N dan penumpangnya semuanya dalam keadaan selamat, ucapnya
Setelah adanya informasi sebagaimana yang di ketahui oleh awak media, tak lama kemudian dilakukan evakuasi terhadap korban oleh Pol Airud Teluk Terima Kec. Gerokgak, Kab Buleleng dan untuk pemedek / penumpang masih tetap berada dilokasi mengingat cuacanya tidak mendukung.
Pada pukul 24.30 wita korban inisial A (korban) sudah sampai di Puskesmas Gilimanuk untuk dilakukan pengecekan oleh tim medis.
Dari keterangan Dokter Suartini mengatakan bahwa, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda – tanda tindak kekerasan namun ada luka lecet/goresan yang diduga diakibatkan oleh benturan dengan karang sementara korban oleh Dokter dinyatakan sudah meninggal dunia. terang Suartini
Pada Pukul 24.50 Wita, korban dibawa kerumah duka yang beralamat di Lingkungan Arum Timur Kel. Gilimanuk Kec. Melaya Kab. Jembrana dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk di makamkan, sementara dari pihak keluarga menerima dengan iklas karena ini dianggap musibah. (Slmt)