Bekasi | Teliksandi.id – Warga Jln. Cemerlang, Jatibening, Kecamatan Pondok Gede Bekasi, mengeluhkan adanya proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Bandung-Jakarta.
Adanya pembangunan proyek tersebut, terutama warga Jatibening, mengeluhkan adanya suara bising yang berasal dari lokasi proyek serta debu-debu berterbangan hingga masuk ke dalam rumah warga.
Pantauan Media ini, saat berada di lokasi proyek KCIC, ada aktivitas pembangunan, yakni pemasangan tiang pancang dan melakukan perataan tanah yang sebelumnya lahan penghijauan area tol Jakarta-Cikampek.
Warga Jatibening, Tono (40), mengatakan, proyek tersebut sudah berlangsung lebih dari dua bulan dan beberapa kali menghasilkan suara bising hingga menimbulkan getaran hingga terasa ke bagian dalam rumahnya.
Ia mengatakan, akibat getaran tersebut tidak sedikit tembok rumah warga mengalami keretakan,” kata Tono.
Menurut Rizal ( 45), sebenarnya warga tidak menolak proyek pemerintah. Warga sadar dan memahami, bahwa itu harus di dukung. Yang dikeluhkan itu getaran sampai terasa kerumah rumah.
“Sekarang, kalau analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL) sudah bagus, pasti tidak ada ristensi dari warga Jatibening.Faktanya, hingga kini masih muncul protes warga,” ujar Rizal warga setempat kepada media ini, Rabu (8/1/2020).
Lanjut Rizal, amdal tidak hanya masalah lingkungan , juga meliputi masalah sosial, ekonomi warga yang dekat dengan pembangunan jalur kereta cepat Indonesia China ( KCIC).
“Pedoman dalam membuat Amdal ada 3, ekologi, sosial, ekonomi, jika memenuhi unsur itu, artinya pembangunan proyek ini berkelanjutan. Kalau tidak ada 3 hal tadi proyek tidak berkelanjutan,” katanya.
“Kami tidak menghalangi proyek pemerintah, tapi lebih baik pekerjaan ini di setop dulu sampai Amdalnya selesai. Pilihan lainnya warga harus di relokasi,” ujarnya. (Sigap88)