Sekilas Tentang Desa Sambirembe
LintasIndoNews.com | Otonomi Desa —Desa Sambirembe terletak di kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Salah satu dari 14 Desa yang ada di Kecamatan Kalijambe, Luas Wilayah Desa Sambirembe secara keseluruhan +/- 339.7520 Ha. Terbagi 7 Dukuh dengan 17 RT. Secara geografis desa Sambirembe di kepung beberapa desa, yakni sebelah timur Desa banaran, sebelah selatan Desa kalimacan dan Trobayan, sebelah barat Desa keden dan Donoyudan serta sebelah utara Desa Saren.
Jarak dari ibukota kecamatan hanya 1,5 Km sedangkan jarak ke Kabupaten Sragen 37 Km. Luas wilayah terbagi atas penggunaan sawah irigasi setengah tehnis seluas 70 Ha, tanah sawah tadah hujan seluas 30.34 Ha dan lain-lain seluas 42,4665 Ha. Selain itu ada tanah kering jenis pekarangan/bangunan seluas 24,1 Ha, tegal/kebun seluas 60 Ha dan lain-lain seluas 50 Ha. 31 Ha adalah Zona Industri.
Bidang Pembangunan
Di bidang pembangunan selama di kucurkan Dana Desa, sejak Tahun 2015 lalu Desa Sambirembe makin menggeliat dan mengular pembangunan di mana-mana. Hal ini seperti apa yang di sampaikan Tokoh Masyarakat Desa Sambirembe selaku Ketua RT 17 Solikul Hadi, SPd tepatnya di Perum. Griya Sambirembe Asri (GSA), dia menilai perkembangan pembangunan di wilayahnya sudah terpenuhi dengan baik, Dana Desa (DD) dikerjakan langsung oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dengan Musyawarah Desa melalui Musrenbangdes dengan transparan hingga tersusun di APBDes.
Seperti halnya seperti apa yang di sampaikan Daliyo (73) warga Sambirembe RT 06 tentang Mushola yang ada di lokasi Kantor Desa, sejak menjabat gedung mangkrak sudah berubah menjadi tempat ibadah, yakni Mushola yang di kelola langsung oleh masyarakat sekitar, ini termasuk sangat berfungsi mengingat selalu untuk sholat berjamaah, baik untuk Sholat Jum’at dan Taraweh.
Untuk Gedung serba guna dan balai desa mendapat bantuan CSR Pabrik Mebel yang ada di wilayah Desa Sambirembe walaupun belum sempurna, ungkapan ini ketika tim survey menemui Ketua BPD Desa Sambirembe Sigit Waskito Mungkasi,SH Warga Dukuh Mulyosari RT 12. Dia menyampaikan sebagai lembaga Desa yang bertugas menjadi penyeimbang, Desa Sambirembe termasuk Desa yang mengutamakan aspirasi masyarakat, Sigit menunjukkan buku aspirasi masyarakat desa, yang di gunakan berkeliling Kampung melalui pertemuan RT, warga bebas menyampaikan aspirasi mana yang prioritas di bangun dan mana yang darurat untuk di bangun.
Seperti halnya membuka jalan baru, pengaspalan jalan gang kampung se-Desa Sambirembe dah mencapai 90℅, tahun 2019 ini, mendapat Program TMMD untuk jalan Karangnongko – Ngleri kerjasama antar Desa, yakni Desa Keden dan Desa Sambirembe dengan memperkerjakan masyarakat sekitar.
Selain itu menghidupkan akses jalan Kampung yang lama tidak berfungsi, yakni jalan dari Dukuh Dawung menuju Desa Saren yang menjadi Poros jalan antar Desa, banyak petani dan masyarakat yang melalui sebagai akses jalan utama.
Sarana Umum
Selain sarana umum infratuktur, kini Desa Sambirembe sudah bisa menambah tiang listrik guna menambah daya, sudah terwujud hingga 200 tiang listrik tersebar di seluruh Desa Sambirembe, yang berdampak pula untuk kebutuhan pelaku usaha besar(Pabrikan) dan Kelompok Usaha Bersama (KUB), berdampak pula untuk akses sumur listrik pertanian tidak sulit untuk menjangkau aliran daya listrik. Kebutuhan air melalui Pamsimas untuk tarif dasar air, PAM milik Desa Sambirembe ini tergolong paling murah bila di bandingkan dengan Desa lain, ada empat titik atau di empat dukuh, PAM Desa Sambirembe ini menurut pelanggan Siti Munawaroh Warga Sambirembe RT 06. Dia mengakui tarif ini tergolong murah dengan sistem swakelola oleh masyarakat sendiri, biaya pemasangan Rp.100 ribu yang melayani hingga 190 KK sejak Tahun 2008. Sitipun bersyukur tiga KK ada 10 anggota keluarganya, hanya mengeluarkan biaya Rp. 55 ribu per bulan. Untuk program IPAL tahun 2012 lalu di Dukuh Karangnongko dan di Perum. GSA,
Bidang Pertanian
Desa Sambirembe sangat peduli terhadap para Petani, terbukti sudah terwujud membuat Sumur Pertanian, seperti apa yang di utarakan Sutomo warga Sambirembe RT 06 terealisasi dua sumur, yang dampaknya bisa Masa Tanam hingga tiga kali. Menurut dia, sangat berbeda dengan dulu sebelum ada sumur, jika Masa Tanam hanya bisa dua kali itu pun masa tanam kedua bisa terancam gagal panen.
Bidang Pelayanan
Dalam melayani surat menyurat gratis tanpa biaya dengan datang di kantor Desa sistim PADMA, untuk bidang pelayanan lain seperti pembuatan sertifikat tanah setiap tahun mampu selesaikan sertifikat tanah sebanyak 60 bidang. Program sertifikat tanah melalui SMS tahun 2008/2009 dan Prona tahun 2010 jika di total sudah 600 sertifikat telah jadi, hingga kini masih menjalankan program rutin sertifikat dengan baik dan lancar. Kerjasama dengan Yayasan Lanjut Usia dan Anak Yatim Piatu (Yalatim) di subsidi pihak Desa bekerjasama dengan masyarakat setiap bulan menyantuni 200 Orang, adakan pengobatan gratis dan khitanan massal sudah dua kali, Pemasangan lampu PJU di dukuh Karangnongko dan Mulyosari hingga menyerupai perkotaan, sehingga tumbuh subur para pelaku usaha kuliner malam sehingga berkembang secara signifikan.
Bidang Ekonomi
Desa Sambirembe terbuka untuk para investor, mensosialisasikan ke masyarakat untuk menolak rentenir dengan menggandeng Bank BUMN dan Swasta serta PNPM mendorong pelaku usaha menjadi mandiri, seperti UMKM mebel dan Konveksi serta sarung goyor untuk selalu profesional dan ikuti perkembangan pasar, untuk saat ini pengusaha mebel sedang berkembang sangat baik, ciptakan free wifi di lingkup Pemdes agar bisa ikuti sistim IT mendorong pelaku usaha sistem online, mengikuti informasi agar bisa berinovasi, saat ini Desa Sambirembe termasuk kategori Desa yang berkembang jika sebelumnya masih menyandang Desa tertinggal. Hingga saat ini dengan adanya 6 pabrik di wilayah desa Sambirembe, sudah terserap tenaga kerja dari desa Sambirembe dan sekitarnya sebanyak 6 ribu orang. Menggali potensi desa dengan mendirikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang di kelola langsung oleh masyarakat desa Sambirembe. Secara umum masyarakat desa Sambirembe kehidupan ekonomi membaik, terbukti rumah sudah banyak yang layak huni, kebutuhan transportasi sepeda motor sudah hal biasa hingga banyak pula yang memiliki kendaraan roda empat, tiap tahun kuota naik haji meningkat dan lulusan sarjana juga meningkat.
Bidang Pendidikan
Tanah khas Desa di pakai untuk kegiatan pendidikan PAUD, TK, SMP hingga SMA. Untuk jenjang perguruan tinggi menggandeng beberapa Universitas untuk menggali potensi desa sebagai kajian kebijakan langkah desa agar masyarakat desa Sambirembe yang berprestasi mendapat bea siswa.
Bidang Rohani
Rutin mengadakan pengajian dan santuni 200 fakir miskin setiap 35 hari, mensubsidi semua tempat ibadah khususnya masjid untuk operasional masjid.
Bidang seni dan budaya
Masih menjaga seni dan budaya rodad, tretek kentongan dan hadrah, masih melestarikan budaya nyadran, bersih dusun/desa dan masyarakatnya pluralisme menghargai perbedaan. Wajar jika desa Sambirembe selalu guyub rukun dan damai berdampingan, masih memiliki adat gotong royong yang tinggi, masih terikat hubungan kekeluargaan satu dengan yang lain, meskipun dengan para pendatang.
Penyelamatan aset desa
Mampu melakukan tukar guling tanpa konflik dan menyelamatkan aset desa, seluas 3,9 Ha tahun 2010. Untuk Ikon wajah desa sudah terbangun Gapura di tiga titik dengan model dan seni yang sama. Tahun 2019 ini ingin membangun alun-alun Desa, tepatnya di sebelah timur balai desa Sambirembe.
Dalam Pembangunan penggunaan anggaran selalu membuat MMT papan pengumuman, seperti saat ini pasang baliho APBDes di 6 titik/Dukuh. Desa Sambirembe sendiri di pimpin oleh sang inisiator Susilo, SH sejak 2007 hingga kini. (Tim)
Editor: Rian