Denpasar | Teliksandi.id – Aksi balap liar yang dilakukan oleh sejumlah anak remaja kerap meresahkan warga dan para pengguna jalan lainnya sehingga, sejumlah warga masyarakat melaporkan aksi tersebut ke pihak kepolisian.
Dengan adanya laporan tersebut, aksi trek – trekan menjadi atensi penuh dari Kepolisian Daerah Bali. Personel gabungan yang terdiri dari Ditlantas, Ditreskrimum dan Satbrimob Polda Bali dibantu Polresta Denpasar melaksanakan penjagaan dan meningkatkan patroli disejumlah jalan yang kerap dijadikan ajang trek-trekan.
Kegiatan penjagaan dan patroli berlangsung dari Sabtu malam (6/3) hingga Minggu (7/3) dengan menyisir Jalan Gunung Soputan, Jalan Mahendradata dan Jalan Gatot Subroto, Denpasar mulai dari pukul 23.30 Wita hingga 05.00 Wita.
Saat melaksanakan patroli, petugas dari kepolisian mengamankan 1 sepeda motor yang tidak di lengkapi administrasi maupun kelengkapan kendaraan.
Dalam hal ini. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Syamsi, S.H. membenarkan bahwa Polda Bali memberikan atensi terhadap aksi balap liar yang dilakukan oleh sejumlah anak remaja. Bahkan Kabid Humas mengaku sangat perihatin atas apa yang dilakukan oleh para remaja sehingga berbuat nekat trek-trekan di jalan raya.
“Bukannya diam di rumah karena masih pandemi Covid-19, ini malah trek-trekan yang justru mengancam nyawanya sendiri dan nyawa orang lain. Para orang tua harus lebih ekstra mengawasi anak-anaknya dalam bergaul maupun saat keluar rumah,” ujarnya.
Kabid Humas menjelaskan, sebanyak 13 personel Ditlantas bersama personel Ditreskrimum, Brimob Polda Bali dan Polresta Denpasar melaksanakan penjagaan dan patroli secara crossing yang terus bergerak. “Begitu menemukan ada anak-anak muda berkumpul, polisi langsung mendatangi, meminta mereka segera membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing,” terangnya.
Informasi yang didapat dari masyarakat, bahwa aksi balap liar sering terjadi di Jalan Mahendradata, Denpasar saat malam minggu. Sebelum beraksi mereka minum miras dan menggeber gas motor yang suaranya sangat mengganggu masyarakat sekitar yang sedang beristirahat.
Kabid Humas mengungkapkan, bahwa penanganan aksi balap liar ini sudah dari dulu dilakukan. Hanya saja para pelaku trek-trekan ini kerap main kucing-kucingan dengan petugas. Begitu ada mobil polisi datang mereka kabur masuk ke gang-gang sempit.
“Jika di lokasi sudah dijaga polisi, mereka akan mencari tempat lain yang tidak ada dijaga polisi untuk melakukan aksi balap liar. Polda Bali akan terus meningkatkan patroli turun ke lapangan mencegah terjadi aksi balap liar,” imbuhnya.
“Untuk itu, kami mohon kerjasama dari masyarakat, jika menemukan atau melihat ada aksi balap liar agar segera menghubungi polisi terdekat atau melapor melalui aplikasi Salak Bali,” tutupnya. (Bina/Selamet).