SALATIGA | TELIKSANDI.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Putra-putri Keluarga Angkatan Darat (DPD HIPAKAD) Jawa Tengah menggelar kegiatan dengan maksud mensosialisasikan dan reedukasi pentingnya menjadikan Pancasila sebagai konsensus nasional dan payung kebangsaan serta menumbuh kembangkan pemahaman segenap elemen masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi Negara, pandangan hidup, dan falsafah bangsa Indonesia yang kemudian bertujuan terbentuknya Kader-kader Pancasila guna menjaga Ideologi Pancasila dan keutuhan Negara Indonesia serta memasyarakatkan lima sila Pancasila dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua DPD HIPAKAD Jateng, narasumber dari Kakanwil Kemenhan RI Provinsi Jateng, Ketua MUI Jateng dan DPP HIPAKAD foto bersama
Acara dilaksanakan pada hari Kamis dan Jum’at, tanggal 12 – 13 Maret 2020 lalu di Hotel Laras Ari Kota Salatiga. Peserta adalah seluruh Pengurus DPD HIPAKAD Jateng dan DPC HIPAKAD se-Jawa Tengah yang berjumlah lebih kurang 100 orang.
Ketua DPD HIPAKAD Jawa Tengah, (Candidat) Doktor, Kurniawan Budi Santoso, SH, SpN, MH dalam sambutannya mengatakan, acara Penguatan dan Pemantapan Ideologi Pancasila (Kader Pancasila) ini bertujuan untuk menanamkan dan menumbuh kembangkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dan terpatri dalam lubuk hati sanubari kita terutama Jajaran DPD HIPAKAD Jateng.
Kurniawan menambahkan lagi, untuk itu kami haturkan banyak terimakasih kepada Bapak Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jateng dan segenap jajarannya yang berkenan dan sudi kiranya untuk menyelenggarakan acara tersebut. Sehingga kami akan banyak memetik hikmah dan ilmu yang diberikan pada kegiatan acara tersebut.
“Momentun ini sangatlah berharga buat kita seluruh DPD dan DPC HIPAKAD se-Jawa Tengah, melalui acara Penguatan dan Pemantapan ideology Pancasiala (Kader Pancasla), sekali lagi saya mengajak untuk untuk terus mengawal negeri kita tercinta sampai titik darah penghabisa, NKRI harga mati, Satu Jiwa Satu Korsa Satu komando HIPAKAD Jaya,”tegas Kurniawan.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Haeruddin, SH, MH pada sambutannya yang sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, Metode/Mekanisme yang digunakan pada Kegiatan Penguatan dan Pemantapan Ideologi Pancasila (Kader Pancasila) berupa ceramah dan tanya jawab. Berikut materi dan narasumber yang menyampaikan ceramah :
- Sesi I materi Penguatan Ideologi Pancasila oleh Kolonel (Purn) Samsuddin Sagiman, PPAD Provinsi Jawa Tengah.
- Sesi II materi Menangkal Radikalisme oleh Marsma Latif Ainul Yakin, SE, MM, Kakanwil Kemenhan RI Provinsi Jawa Tengah.
- Sesi III Menuju SDM yang unggul dan berkarakter kuat oleh DPP HIPAKAD dan dilanjutkan dengan ramah tamah oleh Kolonel Infanteri Jaelan, SIP, Aster Kasdam IV Diponegoro lanjut dengan hiburan.
- Sesi IV pada Jumat, 13 Maret 2020 materi Wawasan Kebangsaan oleh Letkol Infanteri Budi Rachmawan, Wakil Aster Kasdam IV Diponegoro.
Kepala Kesbangpol Provinsi Jateng, Haeruddin, SH, MH., membuka acara
Haeruddin kembali menuturkan, era demokrasi yang terus berjalan menuju fase yang semakin baik merupakan berkah tersendiri bagi bangsa dan negara kita. Era keterbukaan semakin memberikan jaminan pemenuhan hak berpendapat dan terlibat dalam proses pembangunan. Ini menjadi poin penting pencapaian kualitas demokrasi di Indonesia. Negara Indonesia sendiri telah menjadi salah satu negara di dunia yang sangat mengedepankan demokrasi dalam pelaksanaan pembangunannya.
Banyak kemajuan yang telah dicapai dari perkembangan demokrasi kita hari ini, namun banyak pula perbaikan yang masih harus dibuat. Kita semua harus optimis bahwa catatan-catatan tersebut akan menjadi penting bagi perbaikan sistem demokrasi di Indonesia. Prioritas kita hari ini adalah mengawal demokrasi agar semakin substansial dan memberikan manfaat bagi perkembangan kesejahteraan masyarakat.
Tanpa mengurangi optimisme dan keyakinan kita atas masa depan demokrasi di Indonesia, Beberapa catatan tetap harus kita garis bawahi sebagai bentuk concern dan kewaspadaan kita bersama dalam pelaksanaan pengawalan proses pembangunan demokrasi di Indonesia. Maraknya hoak bernuansa politik, budaya nyinyir, perang di sosial media, buzzer dan influenzer, serta berbagai bentuk black campaign, menjurus pada praktik tidak baik dalam berdemokrasi.
Ditengah jaman yang semakin modern, komunikasi informasi yang semakin mengglobal dan terbuka, alur informasi menjadi semakin tidak tersekat.
Perbincangan isu politik nasional di tingkatan elit menjadi perbincangan biasa dan nyata di berbagai warung kopi dan tongkrongan pos kampling. Jadi jangan heran juga jika anak anda yang masih duduk di bangku SMA bahkan SMP sudah mengetahui sepenggal informasi tentang Revisi UU KPK, RKUHP dan sebagainya.
Bukan hanya itu, ajakan demo dari kakak-kakak mahasiswanya, seolah juga menjadi ajakan bagi anak-anak kita. Padahal secara usia dan referensi, mereka belum cukup mendapatkan gambaran data, dan belum relatif dewasa untuk bisa mengambil keputusan dengan bijak.
Fenomena demo adik-adik SMA dan STM bisa menjadi gambaran. Betapa sekat informasi yang terbuka jika tidak disertai dengan pemahaman dan penjelasan yang memadai bisa menjebak generasi kita pada kesimpulan sikap seketika yang terkadang kurang bijak. Di Jakarta muncul korban. Di Magelang berujung pada kericuhan.
Ini adalah PR kita semua bapak ibu. Keluarga dan orang tua, bersama seluruh komponen bangsa punya tanggungjawab moral dan tanggung jawab sosial untuk menyertai perjalanan demokrasi ini, agar bijak dan terarah.
Jika kita berbicara tentang proses pendidikan dan penyadaran karakter bangsa, tentu tidak bisa dipisahkan dari Pramuka. Gerakan Pramuka merupakan kesatuan entitas pembangun bangsa Indonesia hingga sekarang. Pramuka sejak awal didirikan, hadir untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Tentu ini menjadi poin penting dimana generasi muda adalah pemegang tongkat estafet perjalanan bangsa ke depannya.
Sekali lagi saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para pegiat Pramuka di seluruh pelosok tanah air, khususnya DPD HIPAKAD Jateng dan peserta yang berada di ruangan ini, yang tanpa lelah dan dengan penuh semangat telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi generasi muda, masyarakat dan bangsa.
Selanjutnya saya ingin menyampaikan sedikit pesan. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita semua bersama seluruh komponen bangsa punya tanggungjawab moral dan tanggung jawab sosial untuk menyertai perjalanan bangsa ini, agar bijak dan terarah. Mari kita bersama-sama kedepan lebih massif bekerjasama melaksanakan program-program penguatan dan pemantapan ideologi Pancasila, sampai ke tingkat akar rumput, sampai ke tingkat terkecil yakni keluarga. Mari kita lahirkan Kader-kader Pancasila, mulai dari generasi muda, dimotori oleh Pramuka, Demi Indonesia di masa depan yang semakin maju dan sejahtera. (Red)
DOKUMENTASI FOTO: