TELIKSANDI
NEWS TICKER

CDC Dan Kodim 0822/Bondowoso Diskusi Khusus Lemahnya Penanganan Covid-19

Senin, 11 Mei 2020 | 4:32 pm
Reporter:
Posted by: admin
Dibaca: 410

Bondowoso | Teliksandi.id – siang ini, CDC (Covid-19 Disaster Care) mengadakan giat diskusi di Kodim Bondowoso, pertemuan yang dihadiri oleh Ketua CDC, Mohammad Agam didampingi Ketua Banser, Susilo dan Sekertaris CDC Antok dan dari Kodim sendiri adalah Handoko, salah satu anggota Gugus Tugas Covid-19 Bondowoso.

Materi yang dibicarakan sangat menarik, mulai dari masalah penanganan hingga sampai masalah isolasi mandiri yang kurang efektif. Melihat dari Propinsi Bali yang luar biasa penanganannya, tidak harus membuang waktu banyak dan fokusing dana dilakukan dengan memantau dan menjemput langsung para pendatang dengan di lak u akan rapid test terhadap para pendatang sehingga sangat efektif untuk diketahui tindakan yang harus diambil, tentunya dengan memperkuat posisi tim medis dibagian laboratorium karena membutuhkan tenaga medis dan waktu yang cepat, tepat dan akurat.

Pada dasarnya semua sesuai dengan adanya niat dan kemauan yang kuat dalam menangani pandemi korona yang berlangsung di bondowoso. Ambil contoh Kodim dimana kurang lebih 30 orang telah melakukan rapid test pada hari ini (Senen,11/05/2020) berarti mereka sangat menyadari betapa pentingnya menjaga diri demi keselamatan keluarga demi keselamatan masyarakat yang telah patuh melaksanakan stay at home dan menghindari social distancing.

Harusnya itu adalah salah satu contoh yang dapat diambil oleh pihak Dinas Kesehatan selaku Gugas juga selaku pemegang anggaran sebesar 4,9 Miliar (SuaraIndonesia.co.id – 11/05/2020, kadinkes sebut anggaran covid-19 di dinas kesehatan murni 4,9 Miliar) dengan langsung melakukan giat rapid seperti yang dilakukan oleh Kodim Bondowoso ataupun seperti yang dilakukan Propinsi Bali dalam menangani percepatan penanggulangan covid-19 di Bondowoso.

Sehingga efisiensinya, makin cepat dilakukan hal tersebut makin cepat berakhir masa pandemi inshaa tanpa harus mengeluarkan anggaran untuk pos – pos yang tidak begitu efektif, apalagi pihak Dinkes menyatakan akan dilakukan sampling rapid tes, apakah dengan anggaran sebesar 4,9 miliar hanya dilakukan sampling ? Sungguh miris dan sulit diprediksi kapan berakhir Bondowoso apabila kinerja Gugas seperti ini, apalagi melihat Banyuwangi Kabupaten Besar tidak ada peningkatan pasien positif karena benar benar melaksanakan dengan tepat , untuk Bondowoso malah sekarang meningkat menjadi delapan (8) pasien positif sungguh sangat miris, dan inilah bentuk lemahnya Gugus Tugas di Bondowoso.

Apalagi melihat masyarakat yang meremehkan masalah covid -19 dan sangat ngeyel tidak ikuti aturan baik penggunaan masker maupun physical distancing makin mempersulit kinerja gugas dalam hal ini perlu lebih tegas lagi dalam menangani penekanan kesadaran masyarakat.

“Saya lebih dapat memprediksi Bondowoso sulit berakhir kalau masyarakat tidak diberikan penekanan tegas dan tindakan tegas dari pihak Gugus Tugas karena dampaknya adalah masyarakat yang sudah patuh ikuti anjuran daan protokol pemerintah, namun saya sangat salut dan juga sangat mendukung dengan pelaksanaan penutupan jalan dimana merupakan jalan akses yang menuju kerumunan masyarakat (Social Distancing) dan kerumunan Pembeli di pertokoan ataupun kedai kopi (Physical Distancing) dimulai jam 16.00 sore senen ini seperti yang disampaikan Pak Handoko kepada kami di Kodim” ujar Mohammad Agam lega.

Ditambahkannya” Sekedar mengingatkan, giat pelaksanaan yang dilakukan dengan mencegah adanya keramaian tentunya berdampak kepada para pedagang kecil, jadi bilamana disatu sisi sukses dalam penekanan social distancing ataupun penerapan physical distancing, tentunya disatu sisi adalah kewajiban pemerintah memberi solusi agar para pedagang tetap dapat memutar roda perekonomiannya apabila terdampak tidak dapat berjualan lagi, tolong fokus juga pikirkan nasib mereka dan itulah tugas sejati Pemerintah sebagaimana menyanggupi menjadi Lembaga Pemerintah yang melayani dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat” ujar Mohammad Agam mengingatkan.

Seperti yang disampaikan oleh Handoko, Kodim Bondowoso “ Memang setiap perkembangan ini ada langkah langkah yang harus diperbaiki, kalau kemaren sudah tapi kalau hari ini kalau kita lihat tidak bisa dipungkiri, tempat parkir sudah penuh dipecinan sudah penuh akhirnya teknik dan strategi dilakukan perubahan sama gugus tugas ini, saya dapat perintah untuk mempersiapkan personil jam empat sore ini untuk melaksanakan physical distancing, menutup areal terutama total mulai dari alun – alun sampai pecinan, itu instruksi dari pak ketua gugus, pak sekda dan kedua di pos pantau ada sebagian yang menyoroti kurang efektif ada dari ketua dewan menyorot tetap harus ada, karena apa walaupun itu tidak efektif paling tidak psikologis masyarakat itu agar tahu virus kovid masih ada” jelasnya.

Mengingat anggaran yang disiapkan dan juga seperti di desa desa yang sudah menyiapkan tempat observasi menurut Handoko, bilaman dilihat dalam laporan juga dikatakan nihil tentunya ini menurut awak media ada yang masih mis dengan lapangan belum lagi penjagaan di rumah sakit paru yang diperlukan personil TNI/POLRi tentunya seperti yang telah diminta oleh pihak Kodim (Handoko-red) kepada Ketua BPBD, Kukuh Triyatmoko,ST agar melengkapi para personil jaga dengan APD sehingga para personil jaga tidak memiliki kekhawatiran saat menangangi adanya ODP/PDP yang ditakutkan lari seperti yang terjadi di kabupaten lain.

“Kami meminta agar masukan – masukan kami juga dapat diterima sebagai bahan pertimbangan demi kepentingan dan percepatan berakhirnya masa pandemi korona ini di bondowoso” sahut Antok, Sekertaris CDC

Dari pihak Banser, Ketua Banser Susilo siap kapanpun dibutuhkan membantu Giat Gugus Tugas dalam mendampingi dilapangan.
Dari berita ini dimuat, Awak Media RADAR X turut terus membantu dalam percepatan penanggulangan covid-19 melalui media resmi sebagai media pendukung giatl CDC Bondowoso.(Nusul/Yetno)

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID