Saat tim investigasi mendatangi warga, Jum’at (29/11).
TELIKSANDI.com, REMBANG – Pemerintah Desa Kunir, Kecamatan sulang, Kabupaten Rembang , menyisihkan Rp130 juta dari dana Desa (DD) yang mereka terima dari pemerintah pusat untuk membantu rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dengan masing – masing sejumlah Rp 10 juta tiap KK. Jum’at (29/11) Pukul 08.49 WIB.
Di lansir dari beritaistana.com yang di kirim ke meja redaksi, tim mendatangi rumah yang terbuat dari anyaman bambu, saat tim hadir dan menyapa Kulonuwun (permisi) di sambut oleh Mbah sumirih (65), kedatangan tim hanya memastikan informasi dari warga masyarakat desa kunir, setelah tim berbincang sama Mbah sumirih memang benar.
Pengelolaan anggaran untuk RTLH Desa Kunir memang menjadi salah sasaran, pasalnya janda tua miskin, sakit stroke sudah 10 tahun tidak bisa kerja dengan keadaan yang memprihatinkan, makan sehari hari saja tidak cukup, sebut saja mbah Sumirih.
Tampak rumah warga yang terbuat dari dinding bambu
Tim media menanyakan tentang bantuan Raskin dan RTLH, Sumirih menjawab dengan apa adanya.
“Oalah mas kulo niku Mboten angsal bantuan nopo-nopo (oalah mas saya itu tidak dapat bantuan apa – apa),” Ucapnya, memelas.
Lebih lanjut, Mbah Sumirih juga membeberkan, bantuan yang lain pun juga tidak dia dapatkan.
“Beras geh mboten, malah kolo emben pak Carik dugi matur menawi ajeng angsal bantuan RTLH kudu mbayar 6 jt nopo 7jt ngoten mas (Beras juga tidak, dulu pak carik datang kerumah kalau mau dapat RTLH saya disuruh bayar 6 JT atau 7 JT, ” Katanya dengan heran.
Sementara hal serupa juga dialami Nyamini (68) warga Dusun Kunir RT 001 RW 003, Desa Kunir, Kecatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jateng, janda tua yang hidup sebatang kara ini tidak mendapatkan RTLH dan sama sekali tidak mendapatkan Raskin.
“Kondisi rumah saya yang terbuat dari bambu sangat memprihatikan mas, kalau musim hujan bocor semua,” Terang Mbah Nyamini.
Kemudian warga sebut saja SN dan SNA, yang juga masih tetangga Sumirih membenarkan adanya RTLH, mereka senada mengatakan yang mau diberi bantuan, tetapi tidak jadi lantaran tidak bisa memberikan uang yang di minta oknum Sekdes tersebut.
“Iya mas memang benar, Mbah sumirih tidak dapat raskin dan RTLH padahal Mbah sumirih sakit stroke sudah 10 tahun, rumah yang ditempatipun kalau musim hujan pasti bocor,” ujarnya
Ketika tim mengkonfirmasi sekdes setempat, untuk desa kunir tahun ini ada 50 unit bedah rumah. Sekdes menyatakan untuk Mbah sumirih memang di prioritaskan.
“Mbah sumirih sendiri dan keluarga kemarin sudah kita tawarin, tapi belum siap untuk tambahan uangnya, dan untuk Raskin Mbah sumirih memang dari Dinas Sosial belum dapat,” Jelas Sekdes.
Dalam Pantauan tim, yang lebih mengejutkan adalah salah satu warga sebut saja BW warga karangturi RT 4 RW 2 desa kunir tanpa ijin dan sepengatahuan BW, tiba-tiba rumahnya di rehab tahun 2018 silam.
“Saat itu saya merantau dijakarta, saya bukanya senang tapi saya merasa keberatan dan kecewa, karena isi rumah berantakan dalam membongkar rumah orang tanpa ijin, ” Ujar BW.
Lebih lanjut, BW menilai hal ini adalah perusakan rumah milik orang lain.
“Sama saja sudah merusak hak orang lain, dalam hal ini saya sangat dirugikan karena perabotan rumah tangga hilang, kompor, mesin pompa air dan masih banyak lagi, ” Pungkas BW kecewa.
Reporter: Tim Investigasi