ACEH | Teliksandi.id – Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu – padu menentang segala bentuk ketidakadilan dan berbagai upaya pembungkaman kritik, yang merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di Aceh Timur.
“Kita mesti menentang semua upaya dugaan kriminalisasi aktivis dan jurnalis, serta berbagai ketidakadilan yang dirasakan masyarakat, sebab itu adalah kejahatan luar biasa terhadap perjuangan rakyat dalam menegakan kebenaran dan menuntut keadilan, hal itu juga merupakan bentuk lain dari upaya pembantaian terhadap demokrasi, yang merupakan pelanggaran HAM berat, melanggar konstitusi negara serta Kovenan HAM PBB 1948,” kata Ronny, Jumat (25/9/2020).
Putera Idi Rayeuk berdarah Aceh – Minang itu menegaskan bahwa demokrasi dan HAM tidak boleh punah hanya demi kepentingan busuk segelintir orang terhadap kekuasaan dan kekayaan alamnya.
“Demokrasi dan Hak Asasi Manusia tidak boleh dimusnahkan hanya demi menggagungkan serta menyelamatkan kepentingan – kepentingan busuk segelintir orang terhadap kekuasaan dan kekayaan alamnya, serta upaya memperkaya diri dan kelompok, yang merampas hak – hak dasar masyarakat dengan segala cara,” ungkap eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Aceh tersebut.
Ronny menduga, di Aceh Timur telah terjadi konspirasi dalam berbagai upaya pembungkaman kritik terhadap kelompok kritis maupun kalangan jurnalis secara sistematis selama ini, baik secara terselubung maupun dengan cara terang – terangan, demi menutup – nutupi berbagai kejahatan besar birokrasi dan elitis terhadap kepentingan warga di Aceh Timur.
“Kita menduga memang ada konspirasi elitis yang berupaya membungkam kritik dengan segala cara dan sistematis, baik itu dugaan upaya tutup mulut dengan praktek kotor suap ataupun tekanan – tekanan psikologis serta represif terhadap kelompok – kelompok kritis yang membangkang, itu semua diduga demi menghalang – halangi terbongkarnya kebenaran dibalik berbagai kejahatan besar yang ditutup – tutupi elit di Aceh Timur ini,” ketus aktivis cadas itu.
Dia mendesak Komnas HAM dan KPK segera turun ke Aceh Timur untuk menyelamatkan demokrasi dan terpenuhinya HAM untuk semua, dan membersihkan Aceh Timur dari berbagai praktek kotor KKN, serta berbagai dugaan kerugian negara yang belum terungkap selama ini.
“Kita berharap Presiden RI memperhatikan kondisi di ini, Komnas HAM dan KPK harus segera turun ke Aceh Timur untuk membereskan semua ini dari segala bentuk kejahatan terselubung,” pungkas alumni Universitas Ekasakti tersebut menutup keterangannya. (*)
Sumber : Red
Publisher : Redaktur