Solo | Teliksandi – Sepanjang pemilu 2024 ini lembaga pengawas pemilu (Bawaslu) tengah mendapat sorotan tajam, Permasalahannya lembaga yang harusnya menjadi penegak aturan pemilu nampak tak punya nyali untuk menindak pelanggaran.
Untuk mengatasi masalah masalah mental yang menyangkut mentalitas personel seperti ini, seorang pengamat politik Fadhil Mansyurudin menyatakan bahwa sejak awal perekrutan tidak boleh main-main.
“Panitia seleksi harus selektif jangan asal comot dan panitia jangan gampang disusupi kepentingan peserta pemilu baik timses, capres cawapres sampai caleg” katanya.
Jangan ada keluarga yg memonopoli jadi petugas KPPS, Jangan anggota keluarga dari perangkat Desa, BPD yang bisam emonopolinya.
Dalam hal ini juga peran aktif masyarakat harus dilibatkan penuh, supaya ada kontrol.
Menurut Fadhil seleksi Pengawas Tempat Pemunguntan Suara (PTPS) dan Anggota KPPS di TPS yg kredibel dan akuntabel akan menghasilkan pemilu yang berkualitas.
“Tegasnya aturan pemilu yang ditegakkan akan menghasilkan pemimpin pemimpin bangsa yang berkualitas” tegas Fadhil yang juga pernah menjadi mantan anggota KPU Sragen 2003 – 2013 ini mengakhiri pembicaraan. (Uci/red)