TELIKSANDI
NEWS TICKER

H Mulyadi Samsuddi, S.Pd.I., M.Si. : Kabupaten Bekasi Krisis Lingkungan, ICMI Orda Kab Bekasi Mendorong Menanam Pohon Secara Massif Dan Serius

Minggu, 8 Maret 2020 | 1:39 am
Reporter:
Posted by: admin
Dibaca: 603

Kabupaten Bekasi-TELIKSANDI.ID–Melihat kondisi banjir saat ini sangat memprihatinkan dan banyak titik-titik baru di Kabupaten Bekasi mengalami banjir besar. Sekjen ICMI Orda Kab Bekasi, H Mulyadi Syamsuddin, S.Pd.I., M.Si. menyesalkan pembangunan yang tidak memperhatikan ekosistem dan berwawasan lingkungan. Dia menyampaikan, Setiap ada pembangunan kawasan maupun infrastruktur jalan jika tidak di imbangi dengan penataan lingkungan dan penghijauan yang dilakukan secara sungguh -sungguh dan serius, dampak negatifnya akan akumulatif dan bisa menjadi bencana. Disitu resiko setiap menebang pohon dan menutup resapan air berdampak pada perubahan ekosistem di lingkungan tersebut. Kenapa pepohonan itu sangat penting, karena salah satu hal agar air bisa di serap dengan tanah adalah dengan adanya Vegetasi pada permukaan tanah, ungkap Mulyadi. “Semakin banyak vegetasi akan semakin tinggi juga penyerapan air kedalam tanah” lanjutnya. Vegetasi ini bisa berupa tumbuhan namun yang paling utama adalah pepohonan yang rapat dan areal yang luas seperti hutan. Pohon pohon ini akan berfungsi untuk menyerap air hujan. Suatu tempat yang ditumbuhi pepohonan maka akan mempunyai iklim mikro yang berbeda dengan di lingkungan sekitarnya.Dengan Banyaknya tamanan keras /pepohonan rindang yang tumbuh akan berfungsi sebagai pencegah terjadinya banjir, karena penyerapan air ke dalam tanah lebih optimal sehinga bencana banjir bisa di minimalisir.
Mulyadi menjelaskan kembali, Selain itu, tanaman/pohon adalah sebagai pengatur tata air hidrologis yang berfungsi dengan baik, sehingga air hujan yang jatuh tidak serta merta mengalir ke laut lewat aliran permukaan, tetapi lebih lama dapat disimpan di dalam tanah. Jika pohon-pohon yang sudah ada itu di tebang tanpa segera mengganti / menanam kembali maka cepat atau lambat akan ada bencana ekologis yang semakin dahsyat di Kabupaten Bekasi ini, tegas Mulyadi.
Saat ini di Kabupaten Bekasi sangat di butuhkan kembali penambahan pohon untuk bisa menyerap air, sehingga saat musim hujan datang, air akan terserap dengan baik di dalam tanah. Pohon-pohon juga sangat berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir bandang. Dan pohon juga penyimpan cadangan air di musim kemarau.
Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah penyebab dari memburuknya kualitas udara saat ini disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yaitu minyak bumi dan juga batu bara. Pembakaran bbm yang mengeluarkan gas CO2 ke atmosfer yang secara terus-menerus dan terakumulasi di atmosfer, dimana kondisi tersebut akan menghalangi sinar matahari dari bumi kembali ke atas permukaan bumi. Hal tersebut lah yang menjadikan udara semakin panas khususnya di Kabupaten Bekasi ini, papar Mulyadi.
Mulyadi menambahkan,Padatnya penduduk, tingginya lalu lintas kendaraan bermotor, dan banyaknya kawasan perumahan, kawasan industri dan pembangunan jalan tol yang sudah menghabiskan jutaan pohon dan tempat-tempat resapan air tanpa mengganti kembali akan memperburuk kondisi lingkungan di Kabupaten Bekasi. Kondisi lingkungan dan udara yang semakin memprihatinkan tersebut tentunya sudah menjadi kewajiban kita untuk tetap melestarikan dan menambah pepohonan serta area resapan yang saat ini semakin habis tergantikan oleh beton tanpa memikiran dampak kedepannya. Dimana pepohonan sebagai penangkal banjir serta kekeringan dan manusia masih membutuhkan oksigen untuk bernafas juga air untuk diminum. Maka dari itu, disini peran Pemerintah Daerah ditunggu untuk segera mengambil langkah kongkrit secara holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi krisis lingkungan di Kabupaten Bekasi ini, pungkas Mulyadi.

(Jerry)

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID