Kinerja kakon muzani patut diacungkan jempol demi kemajuan pekon
TelikSandi.id, TANGGAMUS – Realisasi dana desa (DD) tahun 2017-2019 di Pekon Marga Mulya, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Satampat, dinilai sesuai aturan serta sesuai juplak dan juknis. Hal tersebut dibuktikan dari hasil audit pihak Inspektorat Kabupaten tanggamus yang dilakukan pada tahun 2017-2018 lalu.
Dari hasil audit inspektorat juga menunjukkan bahwa pemanfaatan dana desa dipekon marga mulya tidak ada masalah. Selain itu, dalam pelaksanaan pembangunan juga dilakukan musyawarah pekon guna untuk penyusunan RKP yang melibatkan pihak BHP, tokoh agama, masyarakat, LPM,kader PKK, pos yandu ,bunda paud, karang taruna, kelompok tani, guru TPA serta pihak lainnnya yang terkait.
Berdasarkan hasil investigasi dilapangan dan keterangan dari sejumlah sumber, serta Kepala Pekon Kecamatan Kelumbayan Barat menunjukkan bantuan dana desa pada tahun 2017-2018 telah direalisasikan sesuai dengan aturan. Sedangkan untuk DD tahun 2019 telah dikerjakan mencapai 80% dari dana bantuan yang diterima.
“Alhamdulillah realisasi anggaran dana desa tahun 2019 yang dititik beratkan untuk pembangunan instrakstruktur serta kegiatan lainnya sudah direalisasi mencapai termin 1 dan 2 sudah mencapai 60% dari dana yang ada,” ungkap Sekertaris Pekon setempat, Nasirun.
Nasirun menambahkan anggaran dana desa tahun 2019 direalisasikan untuk pembangunan gedung TPA yang diperuntukan menjadi cikal bakal pondok pesantren, UNIQ Miftahul Huda, tanggul penahan tanah (TPT), saluran drainase, rambat beton, gorong-gorong, peralatan kantor, oprasional Aparatur Pekon serta BHP, pemuda, karang taruna, pertanian dan PKK.
“Untuk tahun 2019 kami memperoleh bantuan dana desa sejumlah 1 miliar lebih. Bantuan dana desa dikerjakan secara swakelola dan melibatkan masyarakat setempat serta Aparatur Pekon secara transparan dan dikerjakan sesuai dengan RAB yang telah disepakati melalui Masyarakat Pekon,” imbuhnya.
Nasirun juga mengatakan, pada tahun 2019 Pekon juga mendapat bantuan pengadaan air bersih berupa pemasangan pipa air yang disalurkan dari pegunungan untuk mengaliri pemukiman warga untuk sarana dan kebutuhan masyarakat setempat.
“Insyaallah dengan bantuan tersebut kebutuhan air bersih Masyarakat Pekon Marga Mulya bisa terpenuhi. Mengingat saat musim kemarau Pekon kami kekurangan air bersih. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah peduli terhadap pekon kami, serta terima kasih juga kepada Kepala Pekon Muzani yang sudah memperjuangkan bantuan tersebut sehingga kami sekarang tidak kekurangan air lagi,” tuturnya.
Selain itu, Nasirun menegaskan semua aset desa atau invetaris yang dibelanjakan menggunakan dana desa semua ada buktinya dan tidak ada penggunaan dana yang fiktif seperti yang dituduhkan kepada pihaknya.
“Jadi jika ada laporan pengaduan atau pemberitaan penggunaan dana desa dipekon kami fiktif itu tidak benar. Kami punya data-ata aset yang di beli dan dibangun secara rinci. Selain itu, sejak kepala pekon kami menjabat dan tiak ada sistem pemerintahan/penggunaan DD dengan sistem kolusi, korupsi dan nipotisme (KKN). Bahkan jika boleh dikatakan pembangunan dana desa di Kecamatan Kelumbayan Barat,pekon kami terbilang paling bagus”tegasnya.
Dikesempatan yang sama. Badan Himpunan Pekon (BHP), Wahidin saat dikonfirmasi oleh kru media menjelaskan, dia sangat bangga atas kepemimpinan Kepala Pekon Marga Mulya Muzani, pasalnya semenjak dipimpin oleh kekon Muzani, Pekon Marga Mulya maju dengan pesat serta banyak sekali perubahan terutama pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
“Dulu sebelum dijabat Kepala Pekon Kami Muzani, pekon kami sangat tertinggal. Beliau kami kenal sosok pemimpin yang tegas berani dan jujur serta kehidupannya sangat sederhana” ungkap wahidin.
Menyinggung penggunaan dana desa, Wahidin mengaku sangat puas atas kinerja kepala pekon Muzani. Sebab pembangunan yang ada betul-betul sangat menyentuh dan berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat.
“Jangankan korupsi untuk memperkaya diri, Pak Muzani tidak sayang mengeluarkan uang pribadinya meski harus hutang untuk menolong warganya serta memenuhi kebutuhan operasional balkon. Bahkan dia rela tinggal di rumah sederhana karena untuk membangun rumahnya sendiri harus hitung material ke tempat lain. Jadi jika ada pemberitaan miring terhadap beliau saya tidak percaya, pasti informasi itu adalah fitnah “. Ungkapnya.
Sementara itu kepala Pakon setempat, Muzani Akbar saat dikonfirmasi mengatakan, jika jabatan kepala Pakon di embannya adalah amanah bukan anugerah. Dia mengaku mengaku rela tidak punya apa apa demi kemajuan pokoknya.
“Saya rela jadi kepala pekan miskin demi kemajuan pokok dan kesejahteraan rakyat saya. Kalau saya mau kaya, punya mobil dan rumah mewah bisa saja saya lakukan, tapi bisa anda lihat apa yang saya terlihat punya harta berlimpah untuk makan saja saya susah harus mencari Rizki di jalan saya sendiri yang halal “. Ungkap Muzani. Muzani juga menyayangkan adanya pemberitaan yang telah menyebutkan dirinya. Dia merasa terzalimi serta mendapat fitnah oleh segelintir orang yang tidak suka dengan nya selama ini sehingga citranya harus buruk karena berita yang tidak sesuai dengan fakta.
“Memang ada salah satu warga saya yang menjabat sebagai ketua kelompok kami, diduga tidak suka dengan saya dan menghembuskan isu yang tidak benar. Mungkin ketidaksukaan dia berawal dari isu yang beredar jika oknum ketua Gapoktan kami diduga telah menggelapkan dana bantuan PUAP Rp 100 juta, serta bantuan Lumbung pangan senilai Rp 65 juta. Dari situlah dia menghembuskan berita seolah olah saya tidak benar telah menggunakan dana desa untuk kepentingan pribadi dan kelompok, ini bukan yang pertama kalinya dan sudah pernah ia lakukan. Nyatanya pihak Inspektorat serta dinas terkait menyatakan pembangunan yang ada di kampung kami tidak ada masalah. Bahkan mungkin karena dia malu sendiri sekarang oknum tersebut jarang ada di rumah.” Tegas Muzani.
Muzani menghimbau kepada aparatur Pakon serta masyarakat, agar tidak Terprovokasi oleh isu isu yang tidak benar yang hanya untuk memecah belah masyarakat, serta membuat situasi pokoknya tidak aman dan nyaman.
“Begitu juga saya minta kepada rekan rekan media dan LSM, jika ingin mengetahui secara gamblang terkait penggunaan dana desa silahkan datang langsung dan tanyakan langsung kepada saya. Tidak ada yang saya tutup-tutupi, semua transparan apa adanya. Jika ada kesalahan pribadi, saya sadar bahwa saya manusia tidak sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu saya tidak bosan bosan selalu minta kritik dan saran rekan rekan yang sifatnya membangun,” pungkasnya.(red)