Solo| Teliksandi.id – Ribuan warga se Solo Raya meramaikan acara malam selikuran di masjid Agung Solo. Sejumlah Abdi dalem dan para Pekoso melakukan ritual berjalan berputar mengelilingi Baluarti menuju Masjid Agung Solo.
Sebagaimana tahun sebelumnya kali ini malam selikuran berjalan khidmad, pihak Karaton Solo membagikan nasi berkat sejumlah 1500 yang isinya Nasi Gurih, Telur, Lombok Ijo, Dele dan ayam.
Makna dari isi yang dibagikan adalah Nasi Gurih dan telur kita bersyukur kepada Allah telah diberikan Rizki, makna Dele itu sendiri meski warnanya hitam, namun dapat mewarnai kehidupan dan tetap enak dipadu dengan nasi gurih, sedangkan makna Lombok ijo sendiri berarti percaya dan bersyukur yang membuat kita Hidup yang mengecat Lombok yakni Allah SWT,
“Malam Lailatur Qodar malam seribu bulan yang berarti kita bersyukur bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa di janjikan Allah mendapatkan keberkahan hidup seperti halnya Karaton Kasunanan dengan acara ini mendapat keberkahan dari Allah SWT,” jelas GRAy Wandan sari (Gusti Moeng ) kepada media di Masjid Agung Solo Minggu (31/3/24).
GRAy Wandansari (Gusti Moeng ) beserta KP Eddy Wirabumi SH MH saat menikmati Kembul Bujono di masjid Agung Solo. Foto Suci
Gusti Moeng di dampingi Pengageng Parintah Kraton Surakarta KP. Eddy Wirabumi, SH. Mengatakan acara ini diadakan setiap tahun sejak zaman Mataram, selain untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan Allah SWT tidak hanya bagi Kraton saja melainkan bagi masyarakat sekitar yang menghadiri acara tersebut.
“Malam selikuran ini bermakna selain untuk berucap syukur kepada Allah yang menjalankan ibadah puasa juga berharap dalam kehidupan selanjutnya mendapatkan keberkahan dan keselamatan untuk kraton dan semua masyakarat. ” jelasnya.
Acara ini dihadiri masyakarat Se solo raya, para Pekoso dan Abdi Dalem. (Uci/red)