Model si cantik Septi Wulandari
CINTA dan remaja adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Keduanya sangat terkait, karena pada masa ini remaja mengalami gejolak yang belum pernah mereka rasakan.
Saat remaja jatuh cinta, banyak hal yang berubah dari mereka. Mood sebentar-sebentar berganti. Pada perkembangannya cinta dapat mengarah ke seks.
Namun, pada fase ini remaja dilarang mengeluarkan hasrat seksualnya kepada lawan jenis. Mereka disarankan sebisa mungkin menahan diri. Caranya antara lain dengan mengalihkan ke olahraga, memperluas pertemanan, dan memahami bahwa seks bukan cara menunjukkan cinta.
Model Cantik Septi Wulandari
Dorong remaja membangun hubungan sehat, seperti mendukung sesama teman, saling memberi hadiah sebagai bukti kasih sayang, atau memaafkan.
Berikut ini mari simak penjelasan tentang apa yang terjadi dalam diri remaja ketika mereka jatuh cinta. Penjelasan ini diambil dari keterangan foto akun Instagram @info.psikologi.
Remaja, identik dengan cinta. Tapi mari kita tarik ke belakang bagaimana sbenarnya.
Beberapa ilmuwan awalnya ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam otak ketika orang jatuh cinta. Ternyata, menurut ilmuwan ini, daerah yang menyala atau aktif ialah sekitar bagian yang terpengaruh karena dipicu keinginan seks. Sebenarnya beberapa bagian otak memperlihatkan peningkatan aktivitas. Namun, disebutkan, hanya empat bagian otak menyala. Hasil riset ini ini disampaikan Andreas Bartels, seorang mahasiswa doktoral,di hadapan Masyarakat Ilmu Jiwa di Universitas College, London.
Remaja sendiri adalah fase peralihan dari masa anaka-anak ke dewasa. Fase ini ditandai dari perubahan biologis dan psikologis. Perubahan psikologis dilihat dari prilaku dan mentalnya. Perubahan biologis di lihat dari bentuk tubuh dan organ-organ seks telah matang, sehingga remaja mendekati lawan jenisnya. Ya, kita tau. terkadang di Indonesia seks adalah hal yg tidak sopan di bicarakan. Sehingga terkadang menjadi masalah tersendiri bagi remaja.
Bagaimana Menyikapi dorongan seksual di masa remaja?
Pertama, membangun sikap jujur pada remaja, dan sikap rendah hati menghadapi mereka.
Kedua, menyentuh logika dan menggugah hatinya agar tetap pada etika.
Ketiga, memberikan solusi dan motivasi pada remaja.
(Toto Haryanto, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah, Palembang)
Sebaiknya ortu dan remaja (anaknya) saling asertif.
Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul Menguak Hal yang Sebenarnya Terjadi ketxika Remaja Jatuh Cinta