Lingsar, NTB | Teliksandi.id – Seorang perempuan inisial EH (38) tahun, warga Desa Sukomaju Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di Desa Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Dari keterangan Kapolsek Lingsar AKP Dewi Komalasari ia menjelaskan, kejadian ini berawal dari korban dan pelaku berkenalan disalah satu aplikasi medsos. Setelah berkenalan singkat, pada hari Rabu malam (03/03/2021) sekitar pukul 20.00 Wita kedua nya bertemu di salah satu tempat di Monjok. Selang satu jam, menggunakan motor masing-masing. Keduanya pergi menuju Desa Duman Kecamatan Lingsar, sesampainya di depan kuburan Duman, tiba-tiba pelaku meminta korban berhenti. Lalu memaksa korban menyerahkan motor dan seluruh barang yang dibawa, korban tersentak kaget dan spontan korban menekan gas motornya berupaya kabur. Karena dipenuhi rasa takut, di tengah jalan korban jatuh tersungkur namun korban masih sempat membuang kunci motor ke semak-semak.
‘’Perempuan ini (korban) asal Banyuwangi tapi menetap di Denpasar, dia ada kerjaan di sini sekarang menjadi korban curas. Pelakunya orang yang baru dia kenal di medsos,’’ ungkap Kapolsek Lingsar, AKP Dewi Komalasari, Jumat (05/03/2021).
Lanjut Kapolsek, karena kunci motor korban tidak ditemukan. Lalu pelaku membawa kabur tas korban yang berisikan handphone, SIM, STNK dan uang tunai Rp 150 ribu, selanjutnya pelaku meninggalkan korban yang mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan dan tangan sebelah kanan korban juga lecet. ‘’ Wajah korban juga robek dipelipis kiri dan pendarahan ringan di kepala,’’ bebernya.
Sekitar 30 menit kemudian, korban ditemukan oleh salah seorang warga. Selanjutnya warga yang menemukan korban meminta bantuan warga lainnya untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit. Kejadian ini langsung viral di medsos yang menyebut EH adalah korban jambret di Duman.” Ungkapnya.
Dengan mengetahui adanya kejadian tersebut di medsos, Polsek Lingsar langsung menindaklanjuti dengan meminta keterangan dari saksi dan korban yang dilanjutkan dengan membuat laporan polisi.
Dari hasil penyelidikan, Dewi mengungkap kejadian tersebut mirip dengan beberapa kasus sebelumnya. Polisi menduga, pelaku bukan orang sembarangan. Tapi sindikat dengan langkah terencana. Modusnya dengan menargetkan orang tertentu yang diajak kenalan di media sosial.” Ucapnya.
‘’Ini disinyalir pelakunya dari sindikat tertentu. Karena korbannya sudah jelas ditargetkan dan ada kemiripan dengan kejadian sebelumnya,’’ katanya.
Dari kejadian dan kasus terbaru ini. Kepolisian berupaya untuk mengungkap dan mencari pelakunya.‘’Kita akan lakukan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap pelakunya, kita tidak ingin ini terulang lagi ditempat dan dengan modus yang sama. Warga masyarakat juga kita minta untuk berhati-hati, jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal di medsos,’’ harapnya. (Hms/Selamet).