TelikSandi.ID, Batang Anai – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI Letjen Doni Monardo bersama Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, S.E., M.M lakukan penanaman pohon Cemara Udang pada kawasan pantai Ketaping dalam upaya Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana tahun 2019, Kamis (07/11) di Korong Simpang, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai.
Dalam sambutannya usai lakukan penanaman pohon, Letjen TNI Doni Monardi mengatakan bahwa Sumatra Barat memiliki potensi ancaman tsunami yang cukup tinggi sehingga masyarakat Sumbar harus siap dan siaga dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
“Peristiwa bencana alam merupakan perisitiwa yang berulang kali terjadi, hal ini sudah dideteksi melalui penelitian oleh berbagai pakar baik dari dalam maupun luar negeri, contohnya saja pada Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 lalu ini bukan merupakan gempa yang pertama kalinya terjadi namun sebelumnya sudah terjadi gempa sebanyak empat kali,” ujarnya menjelaskan.
Doni menambahkan, menurut catatan Belanda, di Sumbar juga sering tejadi gempa termasuk gempa yang terjadi pada tahun 2009 dan 2010 di Mentawai ini juga dinamakan dengan peristiwa yang berulang karena sudah sering terjadi gempa sebelumnya.
“Kita harus menyadari bahwa saat ini kita berada pada wilayah yang sangat rawan terjadinya bencana alam apabila alam tidak dimitigasi dan kita tidak menyiapkan diri maka akan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang sangat banyak,” katanya lebih lanjut.
Kepala BNPB ini menambahkan bahwa sebagai pihak yang diberi kesempatan untuk mengatur dan menyampaikan pesan-pesan tentang mitigasi serta menyampaikan bagaimana cara untuk menyiapkan diri ketika terjadi peristiwa alam, maka harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan mensosialisasikan sesering mungkin agar peristiwa yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam yang menimbulkan korban sangat banyak tidak terjadi lagi.
“Tujuan diadakannya sosialisasi dan mitigasi bencana ialah ketika terjadi gempa besar dan berdurasi lama serta berpotensi tsunami maka masyarakat telah siap untuk menghadapi bencana tersebut dan mengetahui sikap yang diambil pada saat bencana tersebut terjadi agar tidak menimbulkan korban jiwa yang besar karena tsunami adalah mesin pembunuh nomor satu di dunia,” tandasnya.
Doni juga mengatakan bahwa kita memiliki kewajiban untuk melakukan upaya-upaya menghadapi bencana tersebut yaitu dengan melakukan sosialisasi dimulai dari menyiapkan mitigasi, pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat, yang tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja namun merupakan kewajiban semua lapisan masyarakat.
“Menanam pohon juga merupakan upaya untuk mengurangi resiko bencana karena dapat menahan laju tsunami ke daratan, oleh sebab itu perlu adanya pohon dengan akar yang kuat di sekitar pantai agar dapat menahan tsunami tersebut, dikarenakan kecepatan tsunami bisa mencapai 700 km/jam,” hematnya.
Doni berharap agar setiap nagari di Kabupaten Padang Pariaman menanam bibit pohon yang dapat ditanam di sepanjang pantai agar dapat mengurangi terjadinya abrasi pantai. Penanaman ini akan dilanjutkan oleh pihak kampus Universitas Andalas bersama mahasiswa Universitas Andalas yang akan menanam 500 pohon sepanjang pantai Katapiang.
Wabup Suhatri Bur menyambut senang kehadiran Kepala BNPB Doni Munardo. “Kami bahagia sekali bapak Doni hadir dan melihat kondisi daerah Padang Pariaman yang sering menjadi langganan bencana abrasi pantai. Harapan kami, BNPB dapat memprioritaskan perhatian dan melakukan percepatan pemulihan kondisi bencana di Padang Pariaman,” tukuk Aciak.
Penanaman ini juga dihadiri oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar, Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyudin, Kasrem 032 Wirabraja, Pasiper 032 Wirabraja, Kepala BPBD Sumatra Barat Erman Rahman, Dandim 03/08 Pariaman Heri Pujianto, Kepala BPBD Padang Pariaman Budi Mulya, Perwakilan Universitas Andalas dan wali nagari Katapiang.(hms/desleo)