Sukoharjo | Teliksandi.id – Ide mendirikan partai PKR terbentuk di sebuah rumah pekarangan di dusun Sukoharjo, kreatifitas muncul karena melihat rakyat masih belum merata kondisi ekonomi nya.
”Saya memiliki pemikiran sederhana bersama rakyat berjuang bersama untuk perubahan demokrasi di Negeri ini akan tercipta Gemah Ripah loh jinawi Tentrem Kertoraharjo” jelasnya di rumahnya Purbayan Sukoharjo Rabu 24/11/22.
Tuntas menjelaskan, PKR memang baru seumur jagung, namun gaungnya untuk perubahan begitu besar terbukti pendaftaran kini sudah menembus di 34 propinsi di seluruh Indonesia, di gubug di dusun itu kami hanya ngobrol.
“Kemudian tercipta dari beberapa orang bergabung kemudian saya kirim di berbagai provinsi, kendala saat covid ada anggota yang sedang sakit, namun kami doktrin belum boleh pulang jika belum berhasil” Alhamdulillah kini berdiri Basecam PKR Bocahe mas Tuntas Di seluruh Indonesia.
Pria kelahiran Sukoharjo 02 Desember 1977 ini mengawali karier sebagai pengusaha kuliner, dunia politik dirambahnya karena melihat sisi lain dunia politik masih belum sempurna, kendala pendaftaran di KPU dialami masih bertele tele, seharusnya jika sudah ada SK Kemenhumkam sudah Syah namun soal pendaftaran di KPU masih belum berjalan mulus, meski sudah memenuhi syarat 70 % Kab. 50 % kota tetapi di KPU cukup sulit, namun dengan kegigihan kami, kami masih mau memberikan kejutan untuk Indonesia.
Menurutnya KPU fokus pemenangan pemilu bukan mengurus pendaftaran pemilunya. Biarlah mereka akan bertarung ikut andil membesarkan partainya, jika tidak seleksi alam akan menyingkirkan partai yang hanya memikirkan urusan pribadi, bukan rakyat, jika ada partai yang akan menghancurkan negara dengan radikal itu akan tersingkir dengan sendirinya.
PKR adalah partai netral jargonnya Punokawan dan Semar, intinya mengayomi masyarakat dan rakyat, tidak dengan intrik politik yang kurang sehat seperti pemilu jika berjalan dengan baik baik saja dan bertarung dengan sehat dan kasatriya, maka negara akan baik pula, namun jika masih selalu ada intrik politik maka akan kurang baik jalannya pemilu.
“Itu Tergantung negara mau dibawa kemana arah politik dan pemilu nya, jika sejak awal penuh intrik politik belum berjalan mulus maka juga bisa kacau” jelas anak ke 10 dari 10 bersaudara ini.(Red/ Uci)