Boyolali | Teliksandi.id – Seorang pria yang sederhana dan rendah hati bernama Andre Agung Satria, ia bekerja di salah satu perusahaan di Kalimantan selama 12 tahun lamanya. Ia menikah dengan seorang putri berparas ayu anak kandung dari pasangan Bapak Janter dan seorang Ibu Suharti yang beralamat di Perum Persada Asri Gupisari RT 9 RW 2 Teras Boyolali.
Saat ditemui wartawan Andre Agung Satria dalam kisah hidupnya ia menceritakan, untuk menghidupi istri tercintanya bernama Wahyu Febrilia Erla DS dan anak kandungnya bernama Qlara Aqilla Cintamaharani dirinya harus bekerja dan terus bekerja sampai ia pilih bekerja di salah satu perusahaan di Kalimantan,” kata Andre. Minggu (2/5/2021).
Lebih lanjut Andre Agung Satria mengatakan, dalam kesederhanaan hidup bersama keluarga kecilnya ia selalu menyisihkan Dua setengah persen dari hasil kerjanya untuk membantu meringankan beban sejumlah anak yatim-piatu yang ada di sekitar tempat dirinya bekerja,” ucap Andre.
“Dalam hal puasa, walau tidak dalam bulan Ramadhan saya secara rutin selalu berpuasa pada hari Senin sampai Kamis. dan tetap menjaga sholat lima waktu, dengan harapan. Allah SWT memberi kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan rumah tangganya,” ungkap Andre.
Dari keterangan sumber terpercaya ia mengatakan, Andre dan keluarganya memiliki jiwa sosial yang tinggi., ia sangat peduli terhadap sesama dan keluarga mereka sangat patuh terhadap kedua orang tuanya serta mengasihi kepada adik dan sanak saudaranya. Dimasa mudanya Andre terlihat sering melakukan puasa dan berdo’a sehingga apa yang ia Cita – citakan dapat tercapai,” tutur Warga kepada awak media.
Ditambahkan, adiknya juga yang bernama Indri Indah Permatasari.A.md dan suaminya yang bernama Joko Santoso.SE serta putranya bernama Ian Laksada Perdana mereka juga keluarga yang taat terhadap kedua orang tuanya dan juga mengasihi kakaknya (Andre),” imbuhnya.
Secara terpisah, Joko Santoso suami Indri Indah Permatasari.A.md saat ditanya tentang apa yang disampaikan oleh warga yang tidak mau disebutkan namanya ia mengatakan, apa yang disampaikan oleh orang tersebut itu benar adanya. Keluarga saya dan kakak saya walau sesibuk apapun tetap menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga kami selalu berusaha untuk menanam kebaikan kepada sesama karena kami yakin bahwa dalam hidup ini ada sebab ada akibat, sebagaimana seperti yang ditulis dalam pepatah “siapa yang menuai dialah yang memetik” selain itu dalam perintahnya Tuhan menyampaikan, utamakan Tuhan mu maka isi dunia akan aku berikan kepadamu. tutup Joko. (Janter Suharti).