Nasional | Teliksandi.id – Lahir pada tanggal 26 Februari 1964 di jember Jawa Timur ,di usianya yang terbilang tak muda lagi ,TNI AM Putranto tak menjadi satu halangan baginya untuk terus mengibarkan semangat prajurit yang mengalir di dalam darahnya.
Sebagai Perwira muda, AM Putranto mengawali kariernya di Yonif Lihud 612 /modang kodam VI/ Tanjung pura.Beliau menyelesaikan pendidikannya di AKABRI pada tahun 1987 lalu.berbagai macam tugas tugas kemanusiaan yang sudah di jalaninya. Dari semua pengalaman dan tempaan kehidupan selaku prajurit Kostrad sudah pasti merupakan motivasi terbesar dalam kehidupannya untuk selalu berjuang dan mengerahkan tenaga di mana pun berada.bagi beliau seorang prajurit itu juga dituntut untuk bisa berbaur dengan masyarakat.
Memahahi serta merasakan penderitaan rakyat, bagi TNI AM Putranto adalah sebuah keharusan. Tidak heran dalam menjalankan fungsinya sebagai prajurit, AM Putranto tak pernah berhenti mengabdikan dirinya untuk kepentingan rakyat.
Salah satu bukti pengabdian AM Putranto adalah saat beliau menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya, tidak hanya tugas kedinasan secara militer yang dijalani dengan baik. AM Putranto juga melakukan hal besar dengan menyediakan permukiman layak bagi Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Kepeduliannya yang besar kepada Suku Anak Dalam membuat Putranto disematkan gelar “Rajo Tentro Tumenggung Agung” oleh pemuka adat SAD.yang artinya adalah Panglima Perang yang Agung.
Selain dari dukungan TNI ,Bahkan beliau mengikut sertakan masyarakat dlm menyalurkan salah satu hobynya yaitu otomotif ,lepas dari peran komunitas yang digandengnya. AM Putranto yang merupakan pecinta otomotif, yang melibatkan penggemar otomotif, terutama offroad, terlibat banyak dalam berbagai kegiatan. Ia pun membuka track offroad di kawasan Palembang dan sekitarnya, sebagai dukungannya kepada olahraga ekstrem ini.
Beliau juga sering melakukan kunjungan kerja atau kegiatan bakti sosial di pelosok-pelosok desa, yang aksesnya masih sulit ditembus. Namun beliau Bersama dengan Kapolda Sumsel pada waktu itu, Irjen Pol Agung B Maryoto dan penerusnya Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, beliau melaksanakan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta pengamanan selama kurang lebih delapan bulan guna mensukseskan pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang.
Kerja kerasnya tersebut membuahkan hasil yang sangat gemilang ,sehimgga AM Putranto mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden (Wapres) RI Muhammad Jusuf Kalla yang diwakili Wakil Ketua INASGOC Syafrie Syamsudin atas dedikasi dan kontribusinya saat event Asian Games 2018. Putranto dinilai berhasil membantu kelancaran pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.
Bermacam kegiatan bakti sosial pun dilakukan Putranto, baik dalam rangkaian dinas mau pun acara yang digelar bersama komunitas offroader. Menurutnya, berbagi dengan saudara-saudara yang masih membutuhkan merupakan salah satu wujud syukur atas apa yang telah Tuhan berikan. “Saya di mana saja selalu mensyukuri apa yang sudah ada,” ucapnya.
TNI AM Putranto berpesan kepada para anggota komunitas untuk tidak membawa kepentingan politik, bebas dari paham radikalisme dan bahaya laten komunis serta tetap menjaga keutuhan NKRI. Dan satu lagi yang penting jangan pernah menggunakan narkoba.
Segudang pengalaman tugasnya tersebut, AM Putranto telah mendapatkan banyak tanda jasa. Seperti tanda jasa dari Pemerintah Rusia saat AM Putranto menjabat Danrem 061/SK Bogor pada 2010 lalu. Ia berhasil memimpin SAR evakuasi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang mengalami kecelakaan. Selain itu ada pula tanda jasa saat penugasan misi perdamaian di Lebanon tahun 2007-2008 lalu
AM Putranto mengungkapkan, satu lagi cita-cita yang belum terwujud yaitu Semasa hidup bisa bahagia bersama para sahabat-sahabat dan komunitas saya, (kalau) sudah tiada ingin masuk surga. Sederhana namun sulit untuk di wujudkan. ungkapnya.
Sifat dan sikapnya sangat multidimensional. Selalu berpikir universal, bergerak dan bertindak dengan naluri kemanusiaan yang tinggi.itulah sosok AM Putranto di mata para sahabatnya.apabila bertindak Putranto selalu memiliki kepekaan dan kepedulian sosial. Berbuat atas panggilan, Need to Achieve and Need to Actuate.
Karir AM Putranto yang gemilang tidak lepas dari sifat dan sikapnya yang sangat multidimensional. AM Putranto sangat paham sisi historis, kultural, psikologis, budaya, sosiologis, ekonomi, kearifan universal, yang bisa diaplikasikan kepada kearifan lokal dan religinya. AM Putranto memang sangat layak menjadi panutan kita semua, bukan saja di kalangan TNI namun di seluruh masyarakat terutama para pemuda penerus kita. (Red)