Sragen | Teliksandi.id – Niat hati menuntut ilmu agama, seorang santri tewas dianiaya. Sabtu (19/11/2022).
Keluarga santri asal Ngawi DWW (15) yang tewas setelah dianiaya MHN (17) mendesak agar provokator yang terlibat untuk segera diproses hukum.
Disela-sela sidang ketiga, dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi di PN Sragen, Jum’at (28/4/2023). Jumasri ibu korban tak tahan menahan kesedihan mengingat putra semata wayangnya yang tewas dianiaya rekan santri satu pondok, dalam pernyataannya beliau menyampaikan “saya tau anak saya tidak mungkin kembali, tapi saya mau hukum bisa berlaku adil seadil-adilnya” ucap Jumasri berurai air mata.
Nur Huda, kakek korban bersama belasan keluarganya sengaja datang dari Ngawi ke Pengadilan Negeri Sragen guna memastikan jalannya sidang dengan harapan pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Ditemui di Oemah Djowo Gallery & Resto, Jum’at (28/4/2023). Penasihat Hukum keluarga korban delegasi 911 Hotman Paris Solo Dhea A Zaskia Putri, SH menyatakan “Semestinya tersangka ditahan di lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus anak dan provokator segera diproses hukum”.
(Red/Hsn007)
