BALI | Teliksandi,id – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setingginya atas soliditas serta sinergitas TNI-Polri dan Forkopimda yang selalu bergandengan tangan dalam mencegah dan mengatasi segala permasalahan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 162/BW, Mayor Inf Dahlan. S.Sos., dalam rilis tertulisnya di Kota Mataram, NTB, Selasa (21/7/2020).
Diungkapkan Kapenrem, kunjungan ke wilayah Korem 162/WB ini merupakan kali pertama bagi Mayjen TNI Kurnia Dewantara sebagai Pangdam IX/Udy yang baru menggantikan Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P.
“Dalam kunjungannya di Korem 162/WB pada Senin (20/7/2020), Pangdam didampingi Ketua Persit KCK PD IX/Udayana Ny. Tanty Kurnia Dewantara, Asintel Kasdam IX/Udy, Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, S.I.P., Asops Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen, Aslog Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi dan Aster Kolonel Inf Made Mahaparta,” ujarnya.
Sementara itu, saat bertatap muka dengan segenap prajurit dan PNS Korem 162/WB serta Polri jajaran Polda NTB di Lapangan Gatot Subroto Kota Mataram, Pangdam menyampaikan rasa bangga dengan soliditas serta sinergitas TNI-Polri dan Forkopimda yang selalu bergandengan tangan dalam mengatasi segala permasalahan.
“Sinergitas TNI-Polri harus tetap terjaga dengan baik, kita jangan sampai dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. TNI-Polri harus kuat, solid dan kompak, sehingga dapat lebih maksimal dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai,” urainya.
Lebih lanjut dikatakannya, TNI-Polri adalah bagian dari aparatur negara yang mengemban tugas melindungi seluruh komponen bangsa menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, sekaligus berkewajiban untuk tetap konsisten mempertahankan keutuhan wilayah Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan.
“Soliditas dan sinergitas yang tinggi tetap kita pertahankan dan tingkatkan guna menyatukan persepsi agar memiliki kesamaan pemahaman dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing,” jelasnya.
Mantan Danseskoad ini berharap, dengan kebersamaan TNI-Polri, Pemda serta seluruh komponen masyarakat NTB, mudah-mudahan semua tantangan tugas yang semakin komplek ke depan dapat diatasi dan terselesaikan dengan tuntas, seperti saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Upaya-upaya yang dilakukan oleh TNI-Polri dan Pemda tentunya harus didukung kesadaran dari segenap masyarakat untuk tidak bosan dan tidak henti-hentinya mematuhi protokol kesehatan, sehingga perekonomian dan kehidupan masyarakat khususnya di NTB dapat segera bangkit dan pulih seperti sebelum mewabahnya Covid-19,” imbuh alumni Akmil 1986 ini.
Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengucapkan terima kasih kepada Pangdam atas kedatangannya ke wilayah NTB.
“Ini menjadi angin segar sendiri buat masyarakat, dan kami yakin kedatangan Abang memberikan kesan yang baik untuk masyarakat NTB,” sebutnya.
“Kami optimis, sosok beliau menjadi inspirasi sekaligus pemberi semangat baru untuk kita semua, meski pandemi Covid-19, NTB bisa bangkit kembali,” tandas Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini.
Hal senada juga disampaikan Dr. Aqua Dwipayana, mantan wartawan yang kini sebagai konsultan komunikasi dan motivator yang menyampaikan bahwa masyarakat bisa belajar dan mencontoh betapa kompaknya TNI-Polri dan pejabat daerah di NTB.
“Saya sudah sering menghadiri kegiatan seperti ini, tetapi pelajaran yang saya dapat kali ini mulai dari Pangdam di bandara, para pejabat semuanya komplit sangat luar biasa. Artinya kalau mau belajar masalah kekompakan datanglah ke Nusa Tenggara Barat,” tutur Dwipayana.
Sebelumnya, sebagai wujud penghormatan kepada tokoh negara, Majelis Adat Sasak Lombok menganugerahkan suatu gelar kepada Pangdam yaitu Arya Patinglage Yudha Negare, yang memiliki makna sebagai prajurit sejati yang menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Pengurus Majelis Adat Sasak H. Lalu Suhardi mengatakan bahwa Pangdam IX/Udy merupakan prajurit TNI yang diberi tugas oleh negara yang dalam tingkatan gelar Sasak Lombok adalah seorang Mahapati, sehingga kepadanya dianugerahi gelar Arya Patinglage Yudha Negare.
“Majelis Adat Sasak memberi gelar itu dalam konteks budaya, artinya kami suku bangsa Sasak ingin beliau menjaga sekaligus melestarikan adat dan budaya suku Sasak yang menjadi salah satu aset kekayaan budaya nasional,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. S.H. M.Han., Kapolda NTB, Kejati NTB, Kasrem 162/WB, Danlanud ZAM, Danlanal Mataram, para PJU Polda NTB, para Kasi Korem 162/WB, para Dandim jajaran Korem 162/WB, Walikota Mataram, Danyonif 742/SWY, Dan/Ka Satdisjan jajaran Korem 162/WB dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 162. (Slmt/Dispenad)