Kota Bima, NTB | Teliksandi.id – Dua orang laki-laki berinisial RS (18) dan WY(18) yang tak lain merupakan keluraga pasien mengamuk dan mengancam para Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Bima beberapa waktu lalu, resmi berubah status menjadi tersangka.
Kapolres Bima Kota melalui Kasi Humas Iptu Jufrin Rama Sabtu (21/8) mengabarkan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
RS dan WY jelas Iptu Jufrin Rama, diancam dengan Pasal 335 KUHP jo pasal 55 Ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun.
“RS dan WY resmi ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan,”jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, RS dan kawan-kawan yang mengaku sebagai keluarga pasien yang dirawat di IGD RSUD Bima pada Minggu pekan lalu, tetiba mengamuk dan mengancam para Nakes dengan sebilah parang.
Alasan para pelaku yang telah resmi menjadi tersangka itu, keluraga yang menjadi korban panah, hanya dibiarkan alias tidak dirawat.
Peristiwa yang terjadi Minggu (15/8) jelas Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufrin Rama, sempat membuat panik pengujung dan para nakes di Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Bima tersebut.
Tiga pelaku yang mengamuk di RSUD Bima itu, jelas Jufrin Rama, RS (18), WY (18) dan GF (43). Ketiganya warga Woha Kabupaten Bima.
“Dua orang sudah diamankan di Mako Polsek Rastim, sementara satu orang lagi pemilik belati sampai kini masih buron,” jelasnya.
Dari keterangan pelaku yang sudah diamankan, mereka mengamuk sebab pasien atas nama Rizki Fauzan yang menjadi korban panah, tidak ditangani dan dirawat. (Slmt).