Sukoharjo | Teliksandi.id – Membawa semangat muda dan transformasi budaya, pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo 2019 -2020 resmi dilantik pada Kamis (13/2). Pelantikan dilakukan langsung oleh Wakil sekretatis Jendral Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) PB-HMI Suaeb Arifin.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang diwakili oleh Asisten II Widodo mengatakan bahwa masiswa harus bisa bersinergi dengan Pemerintah. Selain itu mahasiswa harus bisa membantu dalam perkembangan masyarakat.
“Semoga bisa membawa amanah dan bisa berperan sebagai elemen yang turut membangun negara dengan berbagai permasalahannya,” katanya.
Masalah kondisi bangsa yang semakin memprihatinkan. Karena perlu melibatkan mahasiswa untuk bersama-sama membantu mengatasi berbagai persoalan sesuai tupoksi masing-masing. Dengan begitu diharapkan bisa membantu menangani permasalahan tersebut.
Sementara itu Ketua HMI Cabang Sukoharjo periode 2019 – 2020 Sholiqul Amri mengatakan jika transformasi budaya baru perlu dilakukan. Sebab perkembangan zaman terus berubah. Dan mahasiswa sebagai generasi muda harus bisa menjalankan beban tanggungjawabnya sesuai dengan perkembangan zaman tanpa melupakan fitrah sebagai mahasiswa.
“Intelektual bukan sekedar arogansi, bukan sekedar gagasan kering. Karena puncak tertinggi intelektual adalah kearifan dan kebijaksanaan kita sebagai umat bangsa,” ungkapnya.
Sholiqul mengatakan, mahasiswa harus keluar dari kumbangan-kumbangan diskusi. Mahasiswa harus bisa kerja nyata untuk bisa berkontribusi lebih nyata ditengah-tengah masyarakat. Karena membangun budaya yang toleran dengan aksi nyata perlu dilakukan bahkan oleh mahasiswa. Sebab mahasiswa tidak melulu belajar di bangku kuliah, namun, juga dimasyarakat.
“Maka dari itu, mahasiswa harus bisa memperjelas nilai tawar, posisi dan arah gerak kami. Dengan hal tersebut apa yang menjadi tujuan kami demi kebutuhan umat dan bangsa,” imbuhnya.
Selain itu Majelis Daerah (MD) Korps Alumni HMI (Kahmi) Sukoharjo Muhammad Julijanto mengatakan, tujuan HMI harus terus dipegang dan direalisasikan. Terciptanya insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam tersebut harus bisa diimplementasikan dalam kegiatan nyata di masyarakat.
“Mahasiswa harus bisa memberikan kontribusi, sumbangsih sebagai bagian dari masyarakat. Mahasiswa harus bisa mandiri tanpa ada underbow dan lainnya . Ranah mahasiswa harus bisa memberikan peran sebagai pemberi ide perubahan yang baik untuk membantu masyarakat,” katanya.
Julijanto berharap tranformasi budaya baru harus bisa direalisasikan. Dengan begitu sumbangsih HMI Cabang Sukoharjo menjadi nyata di masyarakat. Meski hal tersebut membutuhkan perjuangan dan konsistensi. (Red/MGA)