Foto: Sulthan Alfaraby menyerahkan buku sebagai kenang-kenangan di salah satu kegiatan (Kanan) dan penampakan buku “Aktivis Undercover” (Kiri).
BANDA ACEH | Teliksandi.id – Pemuda Aceh Sulthan Alfaraby menciptakan sebuah buku lagi dengan judul “Aktivis Undercover” yang membahas fenomena dunia pendidikan dan politik serta dibalut dengan puisi dan motivasi. Buku tersebut merupakan buku ketiga yang ditulisnya, Senin (13/02/2021).
Sebelumnya, buku yang berjudul “Cahaya di Dalam Gelap” dan “Bidadari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)” karya Sulthan Alfaraby telah sukses diterbitkan oleh Bandar Publishing dan masing-masing sudah memiliki International Standard Book Number (ISBN) di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, setelah terbit buku Cahaya di Dalam Gelap dan Bidadari BEM, saya akan merilis lagi buku ketiga yang berjudul Aktivis Undercover. Buku ini membahas fenomena aneh di dalam dunia pendidikan dan politik. Ini uniknya akan dibalut dengan puisi dan motivasi dan menyasar generasi muda, khususnya mahasiswa baru”, ujar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry ini.
Menurut Alfaraby, berpuisi merupakan hal yang unik dalam menyampaikan pandangan, dikarenakan hal tersebut bisa membuat seseorang aktif berekspresi dan kreatif.
“Tentu saja berpuisi itu sangat unik dalam menyampaikan suatu pandangan, saya juga suka berpuisi di berbagai kegiatan dan membuat kita makin aktif dalam berekspresi atau mengeluarkan isi hati dengan kreatifitas. Oleh sebab itu, buku ini mengambil konsep seperti itu”, ungkapnya.
Alfaraby juga akan membongkar berbagai fenomena di ‘belakang layar’ yang kerap terjadi di dalam dunia pendidikan dan politik melalui buku “Aktivis Undercover” yang direncanakan akan diluncurkan pada bulan Maret 2021.
“Melalui buku ini, nantinya akan membongkar fenomena di ‘belakang layar’ yang terjadi dalam dunia pendidikan dan politik dari segi sudut pandang mahasiswa. Alhamdulillah, kini sudah ramai yang menghubungi saya untuk memesan, mungkin karena judulnya sedikit menggemparkan. Sekitar bulan Maret akan diluncurkan”, terangnya.
Terakhir Alfaraby berharap, semoga buku ini menjadi pegangan penting bagi banyak orang, dikarenakan di dalam buku ini banyak mengungkap berbagai hal terkait pergerakan mahasiswa.
“Saya tentu berharap buku ini nantinya menjadi sebuah buku pegangan, baik itu saat aksi atau saat ada acara berpuisi. Pokoknya asyik sekali jika berpuisi, apalagi berpuisi terkait berbagai fenomena yang terjadi dalam dunia pergerakan mahasiswa. Semoga bermanfaat. Saya juga berharap semoga generasi Aceh lebih aktif dalam berkarya, karena Sumber Daya Manusia Aceh itu kaya dan sangat disayangkan jika kita tidak optimalkan hal itu”, harapnya. (Selamet).