MALUKU TENGAH, TELIKSANDI.ID – Masyarakat Adat Negeri Wolu, Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah ini, mempunyai ciri khas tersendiri. Hubungan sosial anak negeri yang memang sudah menjadi budaya toleransi dalam memperkokoh barisan hidup orang bersaudara.
Rusdin Suailo S.Pd, selaku Ketua Panitia pembangunan masjid menjelaskan “Berdasarkan anggaran dasar yang memang bersumber dari hasil suadaya Masyarakat setempat memang sangat sulit untuk membangun menara sebesar ini dengan nilai anggaran mencapai ratusan juta rupiah. Sehingga panitia di bentuk untuk menggalang dana baik itu panitia didalam negeri maupun di kota Ambon” ungkap Ketua Panitia.
Proses pekerjaan menara Masjid yang berdiri sejak bulan januari lalu akhirnya mendapat petunjuk anggaran dasar pada bulan April 2019 yang bersumber dari dana aspirasi DPRD Provinsi Maluku, salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku Oesama Namakule berhasil kucurkan dana bantuan kepada Masyarakat Negeri wolu sebesar Rp. 150.000.000 guna memperlancar akses pekerjaan Menara Masjid Nurul Falah agar bisa secepatnya terialisasi, dengan dana sebesar itu akhirnya Bangunan pun hampir selesai.
BACA JUGA:
- Soal Pemadaman Lampu Di Musolah Wolu, Ini Penjelasan Suailo dan PLN Ranting Telutih
- Soal Dana Desa, Pemerintah Negeri Wolu Diduga Tidak Transparan
- Nyanyian Pemindahan Ibu Kota Provinsi Maluku Ke Pulau Seram Terus Bergema
Lanjutnya, setelah jelang Bulan suci Ramadhan, proses aktivitas kerja akhirnya di hentikan selama 2 bulan ful, masuk babak bulan juli, Masyarakat kembali menata beban besar yang belum juga tuntas, dan akhirnya proses pekerjaan mulai berjalan lancar. Disamping itu panitia di negeri dan di kota Ambon mulai gelar rapat interen untuk mecari dana sebesar 45 juta rupiah untuk kebutuhan biaya kubah menara Masjid.
Pantia Ambon Ikatan Keluarga Besar Wolu (IKALU) akhirnya galang dana pada bulan agustus lalu sehingga proses Pekerjaan kenaikan Kubah Menara Masjid Nurul Falah Negeri Wolu bisa terialisasi sesuai harapan Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Dan Tokoh Perempuan. Tutur Rusdin
Segalah hasil Sumbangsih yang berupa bahan material dan uang tunai juga itu berkah dari Anak Negeri Wolu yang ada di perantaun seperti Masohi, Ambon, SBB, Jayapura, Jakarta dan sebagainya, semua punya hak sumbang dalam proses pekerjaan menara ini sehingga proses pekerjaan bisa berjalan secara kolektif. Jelas Rusdin Suailo S.Pd selaku ketua panitia pembangunan menara masjid nurul falah negeri wolu.
Ustadz Arif yang merupakan penghulu Agama Negeri Wolu, kubah menara masjid sebelum di keluarkan dari dalam masjid harus di lindungi dan di tata rapi secara adat yang bersifat petunjuk jalan keselamatan. Karena adat merupakan persembahan ritual yang memperlancar proses adat dan keagamaan semakin mengembang sebagai konstalasi budaya literasi di kalangan anak muda untuk memahami peran adat dan keagamaan secara peka. Jelas penghulu masjid nurul falah negeri wolu.
Dia juga salah satu Imam Mushola dan juga seorang ustad pengajian yang telah lama dikenal oleh seluruh Masyarakat negeri wolu bahkan sekecamatan yang biasa di sebut ustad Arif Tehuayo. Yang di dampingi juga oleh Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Perempuan.
Tuturnya, dia sangat berterimakasih kepada Semua instansi TNI Polri asal Negeri wolu yang ikut sudah partisipasi dalam memberiakan bantuan baik itu dari bahan yang berupa material maupun uang tunai. Kepada tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Tokoh perempuan, bahkan Pemerintah Negeri Wolu dan seluruh perangkat desa, staf saniri, para pengusaha, dan Keluarga Besar IKALU yang ada di kota Ambon, jakarta, Jayapura, Masohi, SBB Bula, dan lain-lain yang telah mendukung proses pekerjaan ini hingga terialisasi dengan baik.
Dia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada IKALU atas berkah partisipasi kerjasama yang baik sehingga proses pekerjaan menara Masjid Nurul Falah Negeri Wolu bisa selesai dan di hadiri langsung oleh Masyarakat kurang lebih seribu partisipasi yang memadati arus jalan.
Sehingga bisa meringankan beban negeri pada hari ini 19 September 2019 jalan kelor RT 01- RW 01. kurang lebih tinggal lima persen yang belum di laksanakan yaitu Mahkotanya yang nanti akan di laksanakan pada bulan November 2019 dan di resmikan langsung oleh Gubernur Maluku, beserta Wakinya selanjutnya akan di akhiri dengan salam salamn serta berjabat tangan. (Halid_Suailo/Teliksandi)