Jembrana – TELIKSANDI.ID–Pengelolaan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) yang ada di Linkungan Dangin Tukad, Desa Mendoyo Kabupaten Jembrana Bali mengalami sejumlah permasalahan, akibatnya banyak nasabah para penabung dan pemilik deposito tidak bisa melakukan penarikan uang tabungan dan deposito yang mereka miliki.
BUMDes Catur Sejahtera Lestari Desa Mendoyo Dangin Tukad yang dibiayai oleh Desa dari tahun 2016 sampai tahun 2019 sudah menghabiskan dana hampir 300 juta namun yang terjadi tidak sesuai dengan harapan dalam artian Bangkrut.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mendoyo inisial (KT) mengatakan, permasalahan awal diketahui dari adanya laporan masyarkat yang menabung dan pemilik deposito di BUMDes Catur Sejahtera Lestari Desa Mendoyo Dangin Tukad.
Lanjut KT, Produk dari BUMDes Desa Mendoyo Dangin Tukad yaitu berupa Simpan Pinjam dan pelayanan Deposito bagi warga Desa Mendoyo, hal ini juga disampaikan oleh beberapa warga yang menabung uangnya di BUMDes Catur Sejahtera Lestari.
Kembali, Anggota BPD Desa Mendoyo Dangin Tukad inisial (KT) mengatakan, “dari pihak BPD beserta seluruh perangkat Desa Mendoyo sudah melaksanakan rapat kordinasi terkait masalah BUMDes dalam rapat diputuskan dari pihak BUMDes meminta waktu 1 minggu untuk menyiapkan data-data tapi sampai sekarang tidak terealisasi juga,” imbuhnya
”BUMDes Catur Sejahtera Lestari Desa Mendoyo, dalam melakukan pengelolaan keuangan Desa yang di simpan pinjamkan ke anggota BUMDes itu sendiri tanpa mengunakan anggunan hanya dengan modal saling percaya, sehingga banyak terjadi kredit macet dari anggota yang meminjam uang di BUMDes tersebut. Dan berawal dari itu Pengurus BUMDes Catur Sejahtera Lestari mengalami krisis anggaran, dan jika ada penabung yang mau menarik uang tabungannya pihak pengurus BUMDes hanya bisa berjanji dan terus berjanji kepada penabung. Sampai berita ini diterbitkan dari Pengurus BUMDes Catur Sejahtera Lestari belum bisa mengembalikan uang para penabung termasuk uang deposito milik warga Desa Mendoyo selaku nasabah.
Dari keterangan Ni Kadek Sugiarti salah satu nasabah BUMDes Catur Sejahtera Lestari, yang ditemui oleh awak media di toko tempat berjualan miliknya mengatakan, saya senang membantu koprasi dan apalagi BUMDes yang ada di Desa saya, saya menabung di BUMDes setiap hari pada saat saya membutuhkan saya tarik uang saya awalnya lancar namun lama – lama ko’ tidak karuan pengelolaan keuangannya sebagai salah satu bukti saya kesulitan menarik uang saya sendiri dan saya cuma di janji janjikan saja namun sampai saat ini tidak ada uangnya. terang Sugiarti
Lanjut Sugiarti, uang tabungan saya di BUMDes Catur Sejahtera Lestari di Desa Mendoyo, sebanyak 10 juta dan bertepatan menjelang Hari Raya Nyepi tahun 2019 saya sampaikan ke salah satu karyawan BUMDes mau menarik tabungan milik saya namun sampai selesai Hari Raya Nyepi petugas atau karyawan BUMDes tersebut tidak ada datang sehingga saya cari kerumahnya dan dibilang suruh nunggu, masih banyak yang narik tabungan,” ujarnya.
Dengan melihat hal yang sepertinya BUMDes tersebut sudah mengalami devisit anggaran, maka saya langsung menyampaikan ke suami yang bekerja di Pemkab Jembrana, setelah ditelusuri ke Dinas Koperasi dan Perdagangan ( Disprindag ) Kabupaten Jembrana pada bulan September 2019, ternyata laporannya dari pengurus BUMDes Catur Sejahtera Lestari tetap jalan terus pembukuan pun tetap jalan karena mereka masih ngantor, setelah ditelusuri ke para nasabah penabung lainnya ternyata banyak pembayaran kredit yang macet, dan hampir rata – rata pemilik uang tabungan dan deposito yang sudah mendatangi kantor BUMDes Desa Mendoyo untuk melakukan penarikan uangnya sampai saat ini belum terealisasi.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh pemilik tabungan atas nama I Gusti Ngurah Putu Sutama di BUMDes Catur Sejahtera Lestari yang sempat dihubungi oleh awak media melalui telfon WhatsApp, Sutama mengatakan, dirinya mempunyai tabungan di BUMDes tersebut sebesar 28 juta mengingat ada kepentingan uang untuk orang tuanya, saya bermaksud menarik uang sejumlah 15 juta ternyata saya dikasi dengan cara dicicil oleh pihak BUMDes, dengan alasan uang masih beredar dibawah, dan berjanji begitu ada uang akan ditransfer, sampai saat ini saya belum dapat terpaksa masih menunggu,” paparnya.
Sementara, Ketua BUMDes Catur Sejahtera Lestari Desa Mendoyo Ni Made Sekartini saat ditemui awak media di kediamannya, dirinya enggan menjawab pertanyaan awak media terkait BUMDes yang dirinya kelola bersama pengurus BUMDes Catur Sejahtera Lestari lainnya. Ni Made Sekartini hanya mengatakan akan mengkonfirmasi awak media kalau dirinya sudah di kantor Desa ucapnya, sampai berita ini di terbitkan yang bersangkutan tidak ada menghubungi untuk memberikan jawaban dari pertanyaan awak media terkait pengunaan dana yg dirinya kelola.
Terkait BUMDes Catur Sejahtera Lestari, sewaktu dimintai keterangan oleh awak media dikantornya Kepala Desa Mendoyo I Made Oka Semarajaya dalam penyampaiannya mengatakan, “setelah saya terpilih dan dilantik menjadi Kepala Desa Mendoyo. Saya meminta data yang ada kaitannya dengan BUMDes dan laporan permasalahan yang mereka hadapi dalam pengelolaan dana di BUMDes saat ini, namun dari pihak pengurus BUMDes sendiri tidak bisa menunjukan datanya dengan berbagai alasan,” ungkapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Desa Mendoyo Dangin Tukad Oka Semarajaya yang pernah bekerja di perbankan mengatakan “saya masih menunggu niat baiknya pihak BUMDes untuk melaporkan semua data-data laporan baik jumlah peminjam mau pun jumlah tabungan dan deposito semua harus lengkap, karena selama ini pihak BUMDes tidak mau jujur kepada kita dan terkesan berbelit-belit sewaktu diminta laporan pertanggung jawaban,” terang Oka.
Lanjut Oka Semarajaya “memang saya belum memberikan tanggapan terkait pertanyaan dari warga saya sekaligus nasabah BUMDes, terkait dengan hal itu kami masih mengejar APBDes dan LPJMDes kalau sudah jadi baru kami mengusut permasalahan ini,” ucapnya.
“Memang banyak warga yang ikut meminjam dan tidak berniat mengembalikan karena tidak ada anggunan hanya modal kepercayaan, saya selaku Kepala Desa ikut turun ke warga yang meminjam memberi pengertian supaya mulai membayar sedikit demi sedikit agar para nasabah yang mempunyai tabungan dan deposito bisa menarik uangnya,” tuturnya.
Dihimbau agar warga yang mempunyai tabungan dan deposito tidak perlu kawatir, kami akan berusaha mengembalikan uang nasabah, karena BUMDes ini milik Desa. tutup Kades. (Slmt/Sub)