Drama Konselin untuk tema Dirgahayu HUT RI Ke 74 kali ini
Teliksandi.id – Ambon, Agenda pentas seni perlu di kembangkan kepada Murid di bangku Pendidikan rumah, maupun ditengah-tengah Masyarakat, agar mereka lebih cepat berproses memilih teman tanpa mengenal kemiskinan atau kekayaan.
Menurut Solifa Alhamid S.Pd yang memegang peranan sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) baru-baru ini, Ambon 17/08/19 menegaskan bahwa “Drama Konselin” bukan saja bertujuan untuk mencari teman Miskin, kaya atau mencari gelar, tetapi berperang penting dalam mengantongi solusi mengatasi segalah persoalan yang sering terjadi antar Murid di Sekolah.
“Hal ini perlu ditepis lebih detail, sebab tanggung jawab kami adalah mendidik Murid untuk melakukan hal yang terbaik. Menurunya, kasus bulih sering kali terjadi di sekolah- Kampus, Perkantoran, Bahkan berdampak di Kalangan Masyarakat yang ada di Maluku dan wilayah-wilayah sekitarnya. Sehingga terjadi tindakan-tindakan kekerasan serta radikalime yang berunjuk fatal, Maka dari itu saya selaku Wakil Kepala Sekolah tidak mau terjadi hal-hal buruk ini menjalar ke Dalam Gedung SMP Al Wathan ini, sehingga saya, Kepala Sekolah, serta bersama Staf Guru-Guru SMP Al Wathan Ambon membentuk team secara monitor untuk mengawal dan memberikan pencerahan yang baik agar Murid semakin tertib dan menghargai satu sama lain guna mengikuti segalah aturan sesuai mekanisme yang telah dibentuk, ” ungkapnya.
Lebih dalam Solifa juga menyampaikan, drama Konseling yang di jalankan dengan Tema antara lain yaitu, mendidik Murid dan mengatasi segalah persoalan yang akan terjadi di Sekolah. Menghindar dari gangguan kekerasan yang menimpa Anak Didik.
“Kami sebagai Guru selalu menginginkan kedamaian, menjanjikan jenjang pendidikan adalah gerbong masa depan, agar mereka lebih condong menjadi contoh generasi penerus bangsa guna membawa harum nama Sekolah Al Wathan Kota Ambon di tingkat Nasonal Negara Kesatuan Republik Indonesia, ” jelasnya.
Masih apa kata Solifa, untuk itu pihaknya dan para Guru melangkah lebih jauh selalu berproses dengan perjalanan yang begitu panjang guna, merubah segalah karakter Murid yang buruk menuju generasi milenial di era globalisasi.
“untuk menghindar dari perbuatan bulih yang bukan merupakan ajaran kami para guru di Sekolah ini. Karna kami Para Guru Sekolah SMP Yayasan Pendidikan Islam Ambon (SYPIA) RT 01 RW 02 Harapan Jaya tidak pernah mengajarkan murid untuk melakukan tindakan bulih dan membeda-bedakan mana yang kaya, dan mana pula yang miskin. Kita sama dibawah naungan Bhineka Tunggap Ika.
Biar berbeda-beda tetap satu. Potong di kuku rasa didaging, ale rasa beta rasa, katong samua satu rasa,” pungkas Solifa. (tim)
Editor: Rian