AMBON, TELIKSANDI.ID – Dengan adanya pencemaran lingkungan di Kota Ambon, diakibatkan karna potensi kesadaran Masyarakat tidak teratur dalam menjaga kondisi kebersihan. sehingga kotoran sampah megganggu kesehatan lingkungan air laut di Kota Teluk Ambon.
Hal ini telah dikatakan Sang peniliti UPT BKBL Ambon P2, Yosmina Helena Tapilatu, menjelaskan, “Sejauh ini banyak sekali dampaknya kotoran sampah yang terdampar ditepi pantai sehingga merubah suasana laut semakin kotor, biodata laut yang dulu di banggakan dengan skala ekosistem yang amat sempurana, kini telah masuk diambang kehancuran” Jelasnya.
Yosmina menambahkan, jika teringat oleh masa dahulu bahwa kota Ambon pernah dijuluki dengan sebutan lumbung ikan nasional sebagai Modal pengahsilan Umpan. Tetapai fakta kongkrit yang kita temui dilapangan telah tebukti setiap hari para Nelayan harus pergi mrncari umpan diluar Teluk. Bahkan ada juga berlayar cukup jauh untuk mencari umpan di Provinsi Tetangga. “Ujar Helena”
“Miris jika keangkuhan telah menutup mata Warga Kota Ambon maka dengan sendirinya kotoran sampah ikut tertumpuk dan membuat suasana kota semakin Kumuh” kata Sang Peniliti UPT BKL Ambon P2 Oseanografi LIPI baru-baru ini Ambon 24/08/19 yakni,
Yosmina Helena Tapilatu Menegaskan bahwa, sesuai hasil pantauan distribusi serta kepadatan bakteri oleh Pusat Peniliti Laut Dalam (PPLD) LIPI di 18 stasiun perairan Teluk Ambon sejak tahun 1995 sampai dengan agustus 2019 masih terdapat kepadatan bakteri yang cukup besar.
“Disampaikan juga harus ada Team Monitor terkait kondisi lingkungan di Kota Ambon untuk mengatasi segalah persoalan sampah yang tersebar di Kota Ambon dengan melakukan aksi kampanye keliling untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan tempat karna akan menimbulkan bakteri” Tegas Helena.
Kata dia, hal tersebut harus dilakukan secara rutin karena kesadaran mental Masyarakat butuh waktu yang begitu lama, proses ini harus dilakukan setiap saat karna kita tidak bisa berkoar pada sasaran teori saja.
Maka dari itu, untuk mengembalikan kesadaran Masyarakat, aksinya harus dimulai dari sekarang sebelum ambon yang dijuliki dengan Kota Music Dunia akan terancam oleh berbagai macam kotoran yang lebih parah lagi. Pungkas UPT BKBL P2 Oseanografi LIPI Yosmina Helena Tapilatu. (Halid_Suailo/Teliksandi)