BALI | Teliksandi.id – Sejumlah warga Panjer di hebohkan dengan adanya sosok mayat perempuan yang bersimbah darah diduga dibunuh oleh orang tak dikenal, kejadian tersebut terjadi di Thailia Homestay lantai 2 Kamar No 1 Jl. Tk. Batanghari Gg X No 12 Panjer Denpasar Selatan – Bali.
Dari informasi yang dapat dihimpun oleh awak media diketahui, korban inisial DFL (24) tahun, asal Dusun Karang Anyar Rt/ Rw 018/003 Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya Kabupaten Subang Jawa Barat. Sabtu, (16/01/2021) Pukul 02.30 Wita.
Dari keterangan beberapa saksi yang tinggal bersebelahan dengan tempat tinggal korban mengatakan, Sekitar Pukul 01.00 wita Willy Widya Kusuma (29) Tahun, saat itu dirinya sedang minum Bir bersama istrinya Suryanti Oktaviani yang juga ditemani Deny dan Bule di kamar Kos no 4 sambil ngobrol ngobrol dan setelah selesai minum tiba tiba Dianty yang tak lain juga sebagai saksi datang membuka pintu, namun diam dan menutup kembali pintu kamar, dan sekitar 5 menit kemudian kembali Dianty mengetuk pintu mintak tolong namun karena istri kawannya sedang kesurupan permintaan tolong Dianty tidak segera mendapat tanggapan.
Sementara dari keterangan Dianty (22) Tahun ia mengatakan, sekitar Pkl 01.20 Wita korban makan dikamar Dianty (saksi), setelah habis makan korban masuk keluar lalu pergi ke kamarnya. Sekira Pukul 01.40 Wita Dianty (saksi) terjaga dari tidur karena ada suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara kaki-kaki gedebuk gedebuk.
Selanjutnya Pukul 01.46 wita karena Dianty (saksi) merasa perasaannya tidak enak selanjutnya saksi bertanya lewat WA kepada Korban isinya ” P P, Aman Yuk, gedebag gebeg sih siapa, tanya Dianty kepada korban lewat Caht WhatsApp.
Dikarenakan tidak ada jawaban dari korban lalu Dianty (Saksi) kembali bertaya lewat chat WhatsApp kepada korban yang isinya “P p aman … (tanya Dianty) namun korban tidak membalas, dan selanjutnya Dianty menelfon beberapa kali kepada korban juga tidak diangkat /tidak ada jawaban.
Karena saksi takut terjadi apa apa terhadap korban, selanjutnya saksi menelpon penjaga rumah kos untuk menemani mengetuk pintu dan melihat korban.
Setelah Petugas Jaga datang selanjutnya saksi dan korban mengetuk pintu tempat korban tingal, namun tidak ada jawaban, karena pintu terkunci dari dalam lalu Penjaga Kos mengecek dengan cara mengintip lewat belakang masuk lewat kamar no 3 dan selanjutnya menyampaikan ke saksi kalau dilantainya banyak darah.
Karena di kasi tahu ada darah, lalu Dianty (saksi 3) minta tolong kepada Willy Widya (Saksi 2) selanjutnya saksi 2 mengecek dari belakang dan sontak kaget karena di kamar sudah terlihat banyak darah dan posisi korban jongkok kepala ada di tempat tidur, terang Willy.
Selain itu dari keterangan (Saksi 1) Apris Misak (23) Tahun, dalam saat dimintai keterangannya ia mengatakan, saat itu dirinya di Telfon oleh Dianty (Saksi 3) meminta bantuan agar menemani dirinya mengecek temannya (korban) yang ada di dalam kamar karena tadi ada suara berisik gedebuk gedebug dan di telpon tidak tidak diangkat,
Selanjutnya mereka bersama sama mencoba mengetuk pintu dan manggil manggil korban namun tidak ada jawaban lalu mereka mencoba membuka pintu kamar korban namun pintu terkunci dari dalam.
Karena merasa curiga, lalu mereka mengecek lewat kamar no 3 dan diketahui pintu balkom sudah terbuka dan mereka melihat ada darah di balkom selanjunya saksi menyampaikan kepada anak kos yang lainnya. Karena para saksi merasa takut dan langsung menelpon Pemilik Kos Pak Eka guna memberitahukan bahwa di Room 1 ada pembunuhan, ucapnya.
Lanjut Saksi, kata pemilik kos jagan ribut dan kalian diam amankan dulu biar tetangga lain tidak terganggu, sementara saya mau telfon polisi, ucap Eka mengakhiri. (Slmt).