“Bahwa Sesungguhnya Kemerdekaan Itu Ialah Hak Segala Bangsa Dan Oleh Sebab Itu, Maka Penjajahan Diatas Dunia Harus Dihapuskan Karena Tidak Sesuai Dengan Perikemanusiaan Dan Perikeadilan.”
TELIKSANDI.ID, SEMARANG – Bertempat di kantor DPD Jawa Tengah tepatnya di Jalan Veteran 3A Semarang, Para Pengurus DPP AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) bersama jajaran DPD Jawa Tengah mengadakan rapat Koordinasi dan Konsolidasi. Sabtu (28/12) Pukul 11.00 WIB hingga selesai.
Hadir beberapa Pimpinan DPP AWPI Ketua Umum Ir. Nadyanto, MMfg, Panglima Pers Guard AWPI S. Widiono, Direktur MGA (Media Group AWPI) Agus Yusuf Ahmadi, S.Ud, MA, Direktur Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) AWPI Syahril Harahap, SH, Direktur P2T (Pengawasan dan Penyelesaian Tanah) Agus Syahputra, Direktur Osdik Pamsi (OKK, SDM, Dedikasi dan Pengamanan Profesi) Agus Suwardi, Plt. Sekjen DPP Pramono, SH.
Selain itu hadir pula ketua DPD Jawa Tengah Adityo Dono Judanto, Ketua Korwilsus Soloraya Adiat Santoso, Ketua DPC Solo Dhoni Fauzi Fajar, SH, MH, Ketua DPC Sragen Dwi Ismanto, Pemimpin Redaksi Harian Solo Raya, Sekretaris II MGA sekaligus Ketua DPC Wonogiri Catur Haryanto S.Kom, Wakil Direktur MGA sekaligus Pemimpin Redaksi Lintasindo Sugeng Rianto, Pemimpin Redaksi Sapu Jagad sekaligus Humas DPP AWPI Yulianto Dwi Pratomo dan beberapa pengurus lainnya.
Dalam kegiatan ini, mengulas tentang konggres yang akan diadakan di Jakarta 13-14 April 2020 mendatang sekaligus Ulang Tahun yang ke 7 Tahun. Selain itu ada paparan tentang kecintaan terhadap NKRI dan Peran Pers sebagai empat pilar bangsa.
Saat Sambutan Ketua Umum Nadyanto memaparkan untuk melihat bagaimana AWPI berdiri, dalam perjuangan yang tidak mudah penuh kerikil tajam dan berliku.
“AWPI berdiri membutuhkan waktu sebelas bulan lebih enam belas hari, waktu yang tidak singkat hingga akhirnya akte dari Kemenhum dan HAM keluar tertanggal 13 April 2013, “jelas Nadyanto.
Masih apa kata dia, konggres di Tahun 2020 harus dilaksanakan, dengan persiapan yang matang, baik waktu dan tempatnya.
“Konggres akan kita laksanakan di Jakarta, sesuai keputusan bersama, ” ungkapnya.
Sementara itu S. Widiono selaku Panglima Pers Guard AWPI yang biasa di sapa Mbah Wid, mengutarakan tentang peran Pers terhadap bangsa dan negara yang berdasarkan UUD 1945, dia menyebut pola pikir bangsa tak lepas dari bahasa filsafat, karena UUD 1945 harus di cerna dengan bahasa filsafat pula.
“Saya secara pribadi tertarik dengan AWPI karena sesuai dengan visi dan misi saya, yakni menjaga NKRI sampai titik darah penghabisan, “katanya berapi-api.
Menurut mBah Wid (Panglima Pers Guard-Red) bahwa Pembukaan UUD 1945 kalau dilaksanakan sesuai isi dan maknanya maka Bangsa dan Negara Indonesia akan jaya. Karena disitu sudah tertanam dari nilai-nilai yang luhur dari kelima Sila Pancasila dan jangan pernah lupakan sejarah.
Saat di beri kesempatan berbicara, Agus Yusuf Ahmadi Direkrur MGA membenarkan apa pernyataan dari Ketum AWPI dan Panglima Pers Guard. Dia menyebut, Pers sebagai pilar bangsa ke empat selain yudikatif, legislatif dan eksekutif.
”Untuk itu kita harus bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini, dengan karya jurnalistik kita, “urainya.
Sementara itu Syahril Harahap, SH yang menjabat Direktur Pusat Bantuan Hukum AWPI menyampaikan ada sempalan di organisasi AWPI itu hal yang biasa, karena “Kebenaran itu Tak akan Pernah Tertukar”
Kemudian di sisi berikutnya, mengadakan tanya jawab seputar AWPI kedepan, baik program maupun rencana konggres AWPI 2020. (Tim AWPI)