TELIKSANDI
NEWS TICKER

Tasyakuran di Sendang Sinongko Bukti Lestarikan Tradisi Budaya Bagi Warga Desa Pokak

Sabtu, 7 September 2019 | 1:10 pm
Reporter:
Posted by: admin
Dibaca: 1288

TelikSandi.id — Klaten, Warga Desa Pokak berduyun – duyun untuk meramaikan giat tradisi tasyukuran bersih sendang yang sudah turun temurun mereka arak – arakan dari balai desa menuju sendang Sinongko dengan jarak tempuh 650 meter dari kantor Desa Pokak Kecamatan Ceper Kab Klaten hingga sendang Sinongko , Jumat (06/9/2019) siang.

Warga ikut arak-arakan, mengiringi langkah pengusung tumpeng nasi gurih serta gunungan berisi aneka hasil bumi pada barisan depan dan belakang. Di tengah barisan, ibu-ibu berjalan membawa aneka tampah berisi pisang raja serta ingkung.

Sesuai pantauan teliksandi.id terlihat, di sendang Sinongko banyak di krumuni warga , yang sudah berkerumun di sekitar mata air setempat dengan kondisi air surut lantaran kemarau. Sebagian dari mereka sudah membawa nasi tumpeng yang diletakkan di sekeliling bangsal sendang. Setelah serangkaian prosesi hingga pembacaan doa, isi gunungan lantas diperebutkan warga. Siang itu, warga Desa Pokak menggelar bersih desa. Acara itu rutin digelar saban Jumat pertama bulan Sura .
Menurut cerita warga setempat ini merupakan tempat yang sakral atau tempat yang istimewa bagi warga setempat ,karena tempat tersebut merupakan sejarah bagi warga yang mana kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun yang mana sendang tersebut merupakan sumber air terdahulu yang mampu menghidupi warga sekitar dari sumber mata airnya .
Kepala Desa Pokak Suciati menurutnya giat tersebut merupakan pelestarian tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Beragam hasil bumi yang dibawa dimaksudkan sebagai ungkapan sujud syukur kepada Sang Pencipta .

Ia menjelaskan Sendang Singkolo awalnya menjadi sumber air warga. Tak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, air dari sendang itu juga digunakan untuk keperluan irigasi. Ketika musim hujan tiba, air bisa dimanfaatkan petani di wilayah Desa Pokak, kec Ceper kab Klaten ,“ Meskipun kini air dari sendang sudah jarang sekali dimanfaatkan sebagai irigasi, namun tetap kami rawat agar terus lestari ,” jelas suciati.

Salah satu Pemangku adat Desa yang tidak mau di sebut namanya menjelaskan kirab tersebut sudah digelar sejak ratusan tahun silam. ,“Sesuai cerita dari orang tua, bersih desa ini sudah ada sejak dahulu . Bersih desa tidak pernah absen digelar saban Sura. Namun, pernah sekali digelar dengan hiburan ,” terangya.

Salah satu warga,Desa Pokak , Ningsih (35th), mengaku saban tahun slalu di adakan acara seperti ini . Ia mengaku dari hasil betebut tumpengan dan berdesak desakan ia berhasil mendapatkan sayur kacang dan polowijo . “ Rencananyaakan saya masak dengan Harapannya nati mendapat berkah ,” terangnya .(Koko)

Warga Desa Pokak, Ceper, Klaten berduyun duyun hadir tasyakuran Sendang Sinongko

 

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID