Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais
SOLO – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) menggelar apel dan long march menyambut Muktamar Muhammadiyah tahun 2020. Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais memberikan lima pesan saat menghadiri kegiatan ini.
Pesan pertama tentang membangun kemandirian bangsa. Menurut Dahlan, bangsa yang besar adalah bangsa yang mandiri, mereka yang membangun kemandirian bangsa adalah pejuang dan patriot.
“Sedangkan mereka yang menyerahkan kemandirian ini, maka mereka hakikatnya adalah pecundang dan penghianat,” ujarnya di depan barisan KOKAM di depan Balai Muhammadiyah Surakarta pada Ahad (30/06/2019).
Kemandirian bisa dilihat dari adanya kemauan untuk mencukupi diri sendiri. Ia menilai, saat ini ada penyakit yang terjadi pada bangsa ini, yaitu suka impor.
“Jangan sampai ini berlanjut, kita harus berswasembada, saya yakin, kita mampu mencukupi dan tidak membiarkan impor yang semakin besar,” ungkap Dahlan.
Pesan kedua adalah bersama-sama menegakkan hukum yang jujur dan adil. Jujur yang tidak tumpul ke atas tajam kebawah dan adil yang tidak pilih kasih. Ini harus menjadi prasyarat atas supremasi hukum.
“Hukum harus ditegakkan! Tanpa itu masa depan bangsa ini tak akan karuan,” katanya.
Pesan ketiga, Dahlan mengingatkan untuk kembali menegakkan dan menyempurnakan sistem perbankkan. Menurutnya, Indonesia bangkrut atau terancam bangkrut karena sistem perbankkan yang berjalan tidak benar.
Keempat, ia memberikan pesan kepada pemegang amanah negara untuk membela rakyat kecil. Ia mengingatkan untuk menghentikan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan segelintir orang namun memberikan dampak yang buruk untuk kebanyakan.
Sementara pesan terakhir, Dahlan meminta untuk bersama-sama membangun karakter bangsa yang baik, salah satunya melalui keteladan. Terlebih, melalui keteladanan para pemimpin.
“Kalau para pemimpin kita mau memberikan keteladanan, insyaAllah banyak persoalan akan selesai dengan mudah,” katanya.
Sebanyak 1.500 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) mengikuti apel persiapan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Balai Muhammadiyah Surakarta, Ahad (30-06-2019)
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sedang membangun gedung pertemuan senilai Rp284 miliar dengan daya tampung mencapai 8.000 orang yang bisa diperluas hingga 10.000 orang. Gedung ini disiapkan jelang penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang digelar tahun 2020.
“UMS membangun Auditorium sebuah gedung saya kira memiliki daya tampung terbanyak di Jawa Tengah dan DIY,” kata Badan Pembina Harian UMS, sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais kepada Kiblat.net di Balai Muhammadiyah Surakarta pada Ahad (30/06/2019).
Dahlan mengungkapkan gedung tersebut dibiayai murni dari UMS. Dia menambahkan bahwa PP Muhammadiyah belum memberikan sepersen uang pun untuk membantu pembangunan tersebut. “Pembangunan itu murni dari UMS dari PP belum ada,” katanya.
Selain mempersiapkan gedung, menurutnya ada dua hal yang penting diperhatikan. “Dua hal yang saya kira penting yaitu sukses sidang dengan segala-segala materinya termasuk pemilihan pemimpinnya yang kedua adalah syiar yang ini harus disiapkan secara seimbang,” tuturnya.
Menurutnya bentuk syiar adalah informasi yang disampaikan kepada masyarakat, bagaimana Muhammadiyah itu bermuktamar. Terlebih, materi-materi dalam muktamar itu tidak hanya menyangkut kepentingan Muhammadiyah, tapi selalu untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat secara luas tanpa terkecuali.
“Jadi Muhammadiyah dan bangsa ini ada pada satu tarikan nafas,” ungkapnya.
Dalam muktamar besok ia berharap Muhammadiyah bisa menjadi lebih baik lagi, bisa menjadi batu loncatan untuk saling mengevaluasi satu sama lain.
“Muktamar Muhammadiyah yang terakhir kan disebut-sebut sebagai muktamar teladan, terutama juga termasuk proses pemilihan pemimpinnya, ini harus dijaga,” tutupnya.