8 September 2023
Teliksnadi.id, Gowa | Oknum guru Di Sekolah menengah kejuruan (SMK Negeri 3 ) di kab gowa sulawesi selatan,berbuntut panjang,dengan adanya pemberitaan baru bahwa kasus pemukulan ke 4 siswa itu hanya sebatas ditepuk pundaknya dan tidak dipukul, informasi tersebut dikutip dari ungkapan guru SMK Negeri 3 kab gowa yang ditayangkan di salah satu media online.
Ishak salah satu guru pengajar yang diduga melakukan penganiayaan pada muridnya sendiri hingga menyebabkan luka lebam kemerahan di bagian belakang leher, dg jarung orang tua siswa tidak terima oleh perlakuan sang guru.
Tayangnya pemberitaan di salah satu media online kalau sang guru “Ishak” hanya menepuk pundak siswa bukan memukulnya jelas dalam kutipan berita sanggahan. olehnya itu dari pemberitaan tersebut tim media lalu menemui dg jarung orang tua siswa guna melakukan konfirmasi ulang prihal berita yang tayang ditanggal 7 September 2023 kemarin,sementara berita pertama yang tayang salah satu siswa usai dipukuli oleh Ishak guru(red) “siswa itu merasa pusing dan mual sesampainya dirumah, jadi pemberitaan sanggahan yang sempat terbit di salah satu media online itu kalau sang guru hanya menepuk tidak benar dan patut diduga sudah direkayasa karena tidak sesuai fakta yang sebenarnya.”ungkap dg jarung.
Dg jarung salah satu dari keempat orang tua siswa itu menjelaskan,”bahwa berawal dari ke 4 siswa yang dipukul itu hendak masuk keruangan kelas, namun kelasnya masih dalam kondisi terkunci sedangkan ruangan kelas yang lain diseblahnya semuanya sudah terbuka maka inisiatif korban/ siswa mereka masuk melewati jendela dengan niat ingin meyimpan tasnya di ruangan kelas itu,”Namun tidak lama kemudian datanglah salahsatu guru bernama
ishak tanpa bertanya langsung memukul ke 4 siswa di bagian leher belakang, akibatnya salah satu siswa usai dipukul merasa pusing dan mual.
Dari kejadian itu, siswa yang sudah dipukul oleh sang guru siswa itu menyampaikan orang tuanya kalau dia tidak ingin bersekolah lagi di SMK Negeri 3 kab gowa karena merasa takut dan trauma dari kejadian itu ungkap dg jarung kepada wartawan.
Ditempat terpisah, “Jafar selaku kepala sekolah (kepsek) SMK Negeri 3 gowa saat dihubungi Via telpon Watsapp oleh awak media sebelum berita petama diterbitkan memanggil wartawan itu untuk datang kesekolah guna dikomunikasikan secara baik-baik ‘namun wartawan itu menolak karena hari itu lagi padat kesibukan, kalau bapak mau ketemu kami silahkan saja datang temui kami,”saat ini kami ada di warkop tidak jauh dari kantor kajari gowa, namun lama ditunggu, guru itu tak kunjung datang sehingga berita itu diterbitkan.
Dg jarung orang tua siswa ketika ditemui dari Awak media menjelaskan bahwa dari pemukulan anaknya dirinya kesal oleh oknum guru itu dan tidak terima anaknya dipukul hanya persoalan masuk lewat jendela, kalau sekolah SMK Negeri 3 Gowa itu adalah lembaga pendidikan kenapa anak saya dipukul bukan di didik dan dibina.
Ditempat terpisah dari viralnya pemberitaan terkait pemukulan siswa, mahasiswa yang tergabung dalam serikat mahasiswa pemerhati lingkungan akan melakukannya Aksi terkait kasus itu ungkap salah satu ketua pergerakan mahasiswa.(*/)/ tim
Sumber orang tua korban