Teliksandi.id – Denpasar – Polda Bali melaksanakan kegiatan upacara melaspas Mapolda Bali diisi dengan Caru Rsigana, Caru Panca Kelud dan Upakara Pemali Agung, kegiatan ini bertempat di depan halaman Mapolda Bali, Sabtu (08/02).
Kegiatan doa bersama juga bertujuan untuk mewujudkan Pilkada Tahun 2020 di Provinsi Bali Aman Damai dan Sejuk.Upacara pemelaspasan Mapolda Bali dipuput oleh 3 Ida Pedanda beserta 88 Pemangku dari masing-masing wilayah di seluruh Bali.
Adapun rangkaian upacara diawali dengan Caru Rsigana, Caru Panca Kelud dan Upakara Pemali Agung disertai dengan tarian Sidakarya selanjutnya Pembersihan diri yang dilaksanakan oleh Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M dan PJU Polda Bali beserta undangan.
Tampak hadir dalam kegiatan ini Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs. I Wayan Sunartha,
Ketua Bhayangkara Daerah Bali Ny. Barbara Golose, Irwasda Polda Bali Kombes Pol Drs. I Nyoman Sumanajaya, dan Seluruh Pejabat dan personil Polda Bali. Ketua FKUB Provinsi Bali, Penglingsir Puri Pemecutan, Puri Kesiman,Penglingsir Puri Satria, serta para tokoh penting lainnya.
Dalam Sambutan Kapolda Bali menyampaikan bahwa, sebagai umat yang percaya mari kita panjatkan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkatnya kita dapat melaksanakan upacara ini, mengapa kita melaksanakan upacara ini adalah sebagai bentuk penghormatan kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lanjut Kapolda Bali “tadi kita telah melaksanakan kegiatan upacara pecaruan agung yang mana umat hindu sangat mensakralkan upakara ini, selain pemangku yang hadir dengan jumlahnya 88 (Delapan puluh delapan) Candi bentarnya juga dibentuk dengan angka Delapan, kita diberikan kepercayaan oleh rakyat Bali untuk melindungi rakyat Bali,” katanya.
“Bali merupakan provinsi yang memiliki tata kehidupan dengan kebudayaan tinggi berupa adat istiadat, agama, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal yang khas serta memiliki nilai spiritual yang cukup tinggi, sehingga Bali mempunyai daya tarik yang tinggi menjadi Destinasi Pariwisata Dunia, dengan julukan “Pulau Seribu Pura” yang harus kita lestarikan dan jaga bersama,” tegas Kapolda Bali.
Pembangunan kantor ini belandaskan dari Hasta Brata yang ke 5 yaitu Yama Brata yang berarti Keadilan, kantor kita dibangun adalah untuk melayani rakyat Bali dengan asas keadilan, pada upacara inilah mari kita berdoa bahwa kita mempunyai kantor yang megah ini agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik serta Doa Bersama dari para sulinggih dan Pemangku serta seluruh anggota Polda Bali juga diharapkan dapat membantu menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif menjelang Pilkada Tahun 2020 di Provinsi Bali.
Sebelumnya Polda Bali sudah berhasil dalam pelaksanaan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 yang kita ketahui bersama hampir sama sekali tidak ada kejadian menonjol dalam pesta demokrasi tersebut, hal itu tidak lepas dari kerja sama antara stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk Tokoh Agama, Tokoh Adat yang berperan aktif dalam membantu aparat TNI/Polri sehingga situasi Kamtibmas pasca Pilpres masih tetap kondusif.
Kapolda melanjutkan “berkaitan dengan persiapan menjelang Pilkada tahun 2020 kami telah melakukan mapping terhadap situasi yang menjadi potensi konflik menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2020, namun saya rasa tidak ada hal-hal yang signifikan yang dapat menganggu proses jalannya Pilkada tahun 2020, sekalipun ada kami telah melakukan upaya antisipasi, tapi mudah-mudahan tidak ada gejolak yang dapat menganggu jalannya Pilkada tahun 2020,” tutup Kapolda Bali. ( Slmt/HMS)